EmitenNews.com - Intan Baru Prana (IBFN) sembilan bulan pertama 2025 boncos Rp30,62 miliar. Menipis 60,68 persen dari periode sama tahun sebelumnya minus Rp77,89 miliar. Oleh sebab itu, rugi per saham dasar hustru bengkak 4,95 persen dari edisi sebelumnya 1,95 persen. 

Penjualan Rp1,01 miliar, merosot dari posisi sama tahun lalu Rp2,95 miliar. Pendapatan jasa Rp142,77 miliar, meroket 1.007 persen dari fase sama tahun lalu Rp12,89 miliar. Pendapatan usaha Rp143,78 miliar, melonjak 807 persen dari episode sama tahun lalu Rp15,85 miliar. Beban pokok pendapatan Rp94,39 miliar, bengkak dari Rp15,0 miliar. 

Laba kotor tercatat Rp49,38 miliar, melangit 6.072 persen dari periode sama tahun lalu Rp808,99 juta. Beban penjualan bengkak menjadi Rp251,84 juta dari nihil. Beban umum dan administrasi Rp7,32 miliar, susut dari Rp8,15 miliar. Pemulihan penurunan nilai Rp135 juta, meroket dari minus Rp40,17 juta. Beban keuangan Rp29,46 miliar, turun dari Rp30,17 miliar. 

Bagi hasil Rp13,51 miliar, susut dari Rp14,13 miliar. Kerugian selisih kurs mata uang asing Rp326,16 juta, drop dari Rp946,81 juta. Pendapatan bunga dan denda Rp193,45 juta, anjlok dari Rp654,67 juta. Keuntungan lain-lain Rp728,88 juta, drop dari Rp3,19 miliar. 

Jumlah defisiensi modal Rp763,06 miliar, bengkak dari akhir tahun sebelumnya Rp732,43 miliar. Defisit Rp1,63 triliun, bengkak dari akhir 2024 senilai Rp1,59 triliun. Jumlah liabilitas Rp1,26 triliun, bengkak dari Rp1,13 triliun. Total aset Rp500,35 miliar, melonjak dari akhir tahun lalu Rp403,59 miliar. (*)