EmitenNews.com - Fast Food Indonesia (FAST) sepanjang kuartal pertama 2025 masih tekor Rp36,77 miliar. Menciut 81 persen dari episode sama tahun lalu minus Rp196,21 miliar. Oleh sebab itu, rugi per saham dasar terpangkas signifikan menjadi Rp6 dari sebelumnya Rp49. 

Pendapatan terkumpul Rp1,19 triliun, tumbuh tipis 1,7 persen dari posisi sama tahun lalu Rp1,17 triliun. Beban pokok penjualan Rp485,5 miliar, berkurang dari periode sama tahun sebelumnya Rp514,42 miliar. Laba kotor tercatat Rp714,45 miliar, menanjak tipis dari fase sama tahun lalu Rp664,17 miliar. 

Beban penjualan dan distribusi Rp657,3 miliar, susut dari Rp703,63 miliar. Beban umum dan administrasi Rp167,08 miliar, berkurang dari Rp199,94 miliar. Beban operasi lain Rp11,39 miliar bengkak dari Rp8,1 miliar. Penghasilan operasi lain Rp85,35 miliar, melonjak signifikan dari Rp16,04 miliar. 

Rugi usaha Rp35,96 miliar, menciut signifikan dari Rp231,45 miliar. Penghasilan keuangan Rp277,79 juta, turun dari Rp1,1 miliar. Pajak final atas penghasilan keuangan Rp55,55 juta, susut dari Rp221,68 juta. Beban keuangan Rp26,64 miliar, bengkak dari Rp19,52 miliar. Bagian atas laba entitas usaha Rp231,04 juta. 

Total ekuitas Rp84,38 miliar, berkurang dari akhir tahun lalu Rp127,73 miliar. Defisit Rp188,86 miliar, bengkak dari akhir 2024 senilai Rp148,82 miliar. Jumlah liabilitas Rp3,71 triliun, mengalami pembengkakan dari akhir tahun sebelumnya Rp3,4 triliun. Total aset Rp3,79 triliun, melonjak dari akhir tahun lalu Rp3,52 triliun. (*)