EmitenNews.com - Matahari Putra Prima (MPPA) per 30 Juni 2024 masih tekor Rp57,35 miliar. Mengalami penyusutan 60 persen dari posisi sama tahun lalu boncos Rp145,38 miliar. Laba per saham dasar juga ikut mengalami penyusutan dari Rp17 menjadi Rp4. 

Penjualan bersih Rp3,78 triliun, surplus 2,16 persen dari sebelumnya Rp3,70 triliun. Beban pokok penjualan Rp3,15 triliun, bengkak dari episode sama tahun lalu Rp3,07 triliun. Laba kotor tercatat Rp628,17 miliar, turun tipis dari posisi sama tahun sebelumnya Rp628,94 miliar. 

Beban penjualan Rp97,66 miliar, susut dari Rp112,44 miliar. Beban umum dan administrasi Rp560,57 miliar, turun dari Rp628,19 miliar. Pendapatan sewa Rp39,81 miliar, turun dari Rp42,66 miliar. Lain lain bersih Rp665 juta, berkurang dari Rp9,01 miliar. Laba usaha Rp10,42 miliar, meroket dari tekor Rp60 miliar.

Beban keuangan Rp74,45 miliar, mengalami reduksi dari Rp89,89 miliar. Penghasilan keuangan Rp4,48 miliar, menanjak dari Rp2,59 miliar. Rugi sebelum pajak Rp59,54 miliar, mengalami pemangkasan dari sebelumnya Rp147,30 miliar. Manfaat pajak penghasilan Rp4,02 miliar, bertambah dari Rp3,7 miliar. 

Total ekuitas Rp201,78 miliar, berkurang dari edisi akhir tahun lalu Rp259,15 miliar. Defisit Rp2,74 triliun, bengkak dari akhir 2023 senilai Rp2,69 triliun. Jumlah liabilitas Rp3,25 triliun, susut dari sebelumnya Rp3,38 triliun. Jumlah aset Rp3,45 triliun, berkurang dari akhir tahun lalu Rp3,64 triliun. (*)