EmitenNews.com - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi, melemah. Pelemahan ini dipicu pernyataan hawkish Ketua The Federal Reserve Jerome Powell.
Pada pukul 10.36 WIB Rupiah melemah 209 poin atau 1,35 persen ke posisi Rp15.644 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.435 per dolar AS.
"Dolar AS menguat dipicu oleh pesan yang cenderung hawkish dari Ketua The Fed Jerome Powell serta kekhawatiran pasar terhadap resesi ekonomi," kata analis Monex Investindo Futures Faisyal di Jakarta, Jumat.
Dolar AS menguat dipicu oleh pernyataan Powell yang mengatakan bahwa bank sentral kemungkinan akan masih menaikkan suku bunga hingga tahun depan. Powell dalam pernyataannya usai keputusan kenaikan suku bunga oleh bank sentral yang "hanya" menaikkan suku bunga 50 basis poin (bps), lebih rendah dari empat pertemuan sebelumnya yang menaikkan sebesar 75 bps.
Ia mengatakan bahwa bank sentral belum selesai menaikkan suku bunga dan dia menetapkan standar yang tinggi untuk penurunan suku bunga. Dia juga mengatakan bahwa kenaikan suku bunga yang berlangsung saat ini masih tepat untuk mengendalikan inflasi.
The Fed memproyeksikan akan ada kenaikan suku bunga lagi setidaknya 75 bps hingga akhir 2023. Proyeksi mereka untuk target kenaikan suku bunga menjadi 5,1 persen pada 2023, sedikit lebih tinggi dari perkiraan investor.(*)
Related News
Potensi Aset Rp990 Triliun, Asbanda Siap Dukung Pembiayaan PSN
Ajak Investor Inggris Investasi di EBT, Menteri Rosan Buka Peluangnya
PKPU Pan Brothers (PBRX) Soal Utang Rp6,25T Diperpanjang 14 Hari
Maya Watono Kini Pimpin InJourney, Ini Profilnya
Pascapemilu, Investor Global Kembali Pindahkan Portofolionya ke AS
Belum Berhenti, Harga Emas Antam Naik Lagi Rp12.000 per Gram