EmitenNews.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada pagi ini cenderung melemah. Pelemahan rupiah terjadi seiring dengan penguatan indeks dolar AS (DXY).
Rupiah pada Selasa pagi dibuka merosot 78 poin atau 0,528 persen ke posisi Rp14.863 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.785 per dolar AS.
"Dari luar negeri nilai tukar dolar AS cenderung menguat dalam beberapa waktu terakhir, dipengaruhi oleh perkembangan positif data ekonomi AS," kata ekonom Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto di Jakarta.
Rully menuturkan saat ini indeks dolar AS USD (DXY) kembali berada di atas level 102, pertama kalinya dalam empat hari terakhir.
Data ekonomi yang dirilis pada Senin (17/4/2023) beragam. Indeks kondisi bisnis Empire State Fed New York, ukuran aktivitas manufaktur di negara bagian itu, melonjak 35,4 poin menjadi 10,8 pada April.
Dolar juga terangkat setelah data aktivitas pabrik negara bagian New York pada April meningkat untuk pertama kali dalam lima bulan, membantu meningkatkan ekspektasi Federal Reserve akan tetap menaikkan suku bunga pada Mei.(*)
Related News
Empat Proyek Strategis PGEO Berpotensi Raih Pendanaan Rp10,20 Triliun
OJK Racik Ulang Aturan soal Pergadaian, Ini Rinciannya
Airlangga: Potensi Upside Risk Lebih Besar dari Downside Risk di 2026
Peluang Pasar Makanan Halal Indonesia di Jepang Makin Terbuka
Posisi Cadangan Devisa Akhir November Naik USD200 Juta
Presiden Minta Percepat Pemulihan Energi di Daerah Bencana





