EmitenNews.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (3/4) awal April ini mengalami pelemahan di tengah menguatnya mata uang utama, dolar AS.
Rupiah pada Senin pagi dibuka turun 27 poin atau 0,180 persen ke posisi Rp14.993 per dolar AS. Melemah dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp14.966 per dolar AS.
Analis DCFX Futures, Lukman Leong, memperkirakan rupiah akan dibuka datar dengan kecenderungan melemah oleh rebound pada dolar AS.
"Dolar AS rebound karena Euro yang turun tajam setelah data inflasi Eropa yang lebih rendah," katanya di Jakarta hari ini.
Lukman mmenyebut data inflasi Eropa bulan Maret menjadi 6.9 persen year on year, lebih rendah dari perkiraan 7,1 persen.
"Investor menantikan serangkaian data ekonomi penting baik dari dalam maupun luar negeri," jelasnya.
Dari domestik, data inflasi Indonesia diperkirakan akan menunjukkan kenaikan 5,2 persen year on year, turun dari 5,47 persen. Sedangkan dari eksternal, pasar mengamati data manufaktur dari China di pagi hari dan menunggu data manufaktur Amerika Serikat (AS) pada malam harinya.
Indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur resmi China berada di 51,9, dibandingkan 52,6 pada Februari, sedikit melebihi ekspektasi 51,5. PMI menunjukkan pemulihan ekonomi China berada di jalur yang benar.
Lukman memprediksi kurs rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.900 per dolar AS hingga Rp15.100 per dolar AS.(*)
Related News
Potensi Aset Rp990 Triliun, Asbanda Siap Dukung Pembiayaan PSN
Ajak Investor Inggris Investasi di EBT, Menteri Rosan Buka Peluangnya
PKPU Pan Brothers (PBRX) Soal Utang Rp6,25T Diperpanjang 14 Hari
Maya Watono Kini Pimpin InJourney, Ini Profilnya
Pascapemilu, Investor Global Kembali Pindahkan Portofolionya ke AS
Belum Berhenti, Harga Emas Antam Naik Lagi Rp12.000 per Gram