EmitenNews.com - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi, melemah sebesar 0,204 persen atau 32 poin menjadi Rp15.711 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.679 per dolar AS
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menyatakan rupiah berpotensi melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) karena efek dari sentimen alih risiko yang terjadi di akhir pekan lalu, yaitu pelaku pasar khawatir perang Palestina melawan Israel di jalur Gaza.
"(Pelaku pasar) khawatir perang meluas dan melibatkan negara lain dengan rencana serangan darat Israel," katanya di Jakarta, Senin.
Namun, lanjut dia, sentimen tersebut tak bisa berlangsung lama apabila pasar melihat negara-negara lain menahan diri tak terlibat langsung di dalam peperangan tersebut.
Di sisi lain, data neraca perdagangan Indonesia pada September 2023 yang kemungkinan masih surplus mampu membantu memberikan kepercayaan ke rupiah.
"Potensi pelemahan ke arah Rp15.730 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp15.650 per dolar AS," jelas Ariston.(*)
Related News
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Terindikasi Meningkat
Harga Emas Antam Naik Lagi Rp6.000 per Gram
Pemerintah akan Setop Ekspor Gas, Menteri Bahlil Ungkap Alasannya
Tower Bersama Infrastructure (TBIG) Siapkan Dana Lunasi Obligsi Rp2,7T
Bursa Karbon Sediakan Insentif Untuk Pembeli Internasional
Tol Semarang-Demak, PTPP Padukan Bambu dan Teknologi Modern