EmitenNews.com - Nilai tukar rupiah pada pagi ini mencatat pelemahan 0,263% atau sebesar 40 poin terhadap dolar AS di posisi Rp15.251. Turun dibandingkan kurs hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp15.211 per dolar AS.
Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, memperkirakan pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini banyak dipengaruhi pelambatan ekonomi dan krisis utang properti di China.
"Pelambatan ekonomi dan krisis utang properti di China bisa jadi memicu sentimen negatif pasar terhadap aset berisiko hari ini," ujar Ariston di Jakarta, Selasa (5/9).
Data Purchasing Managers' Index sektor jasa China pada Agustus 2023 yang dirilis pagi ini menunjukkan penurunan pertumbuhan menjadi 51,8 dengan ekspektasi 53,6.(*)
Related News
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Terindikasi Meningkat
Harga Emas Antam Naik Lagi Rp6.000 per Gram
Pemerintah akan Setop Ekspor Gas, Menteri Bahlil Ungkap Alasannya
Tower Bersama Infrastructure (TBIG) Siapkan Dana Lunasi Obligsi Rp2,7T
Bursa Karbon Sediakan Insentif Untuk Pembeli Internasional
Tol Semarang-Demak, PTPP Padukan Bambu dan Teknologi Modern