EmitenNews.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal perdagangan Selasa (28/2) menguat terhadap dolar AS. Penguatan tak lepas dari aksi ambil untung (profit taking) yang dilakukan para pelaku pasar.
Pada pukul 09.46 WIB kurs rupiah naik 35 poin atau 0,229 persen ke posisi Rp15.231 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.266 per dolar AS.
"Rupiah hari ini diperkirakan diperdagangkan menguat terhadap dolar AS, lebih karena profit taking setelah dolar AS naik cukup tajam pada hari-hari sebelumnya sambil menunggu data-data penting ekonomi AS," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova di Jakarta pagi ini.
Dalam aksi profit taking, pelaku pasar merealisasikan keuntungan dari pelemahan dolar AS karena menurunnya yield atau imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS).
Selain itu, pasar sedang menunggu data-data penting ekonomi AS seperti data inflasi Februari dan data tenaga kerja AS.
Sementara dari faktor internal, surplus neraca perdagangan dan cadangan devisa turut menopang penguatan rupiah. Neraca perdagangan Indonesia 2022 mencetak rekor tertinggi dengan capaian surplus sebesar 54,46 miliar dolar AS.
Rully memproyeksikan rupiah bergerak pada kisaran Rp15.250 per dolar AS sampai dengan Rp15.150 per dolar AS.(*)
Related News
Ekspor Produk Hewan Bali Capai Rp4 Triliun, BBKHIT Catat Komoditasnya
Perjanjian Resiprokal RI-AS Akan Diteken Prabowo-Trump Akhir Januari
Wamenkeu Sebut Indonesia Hadapi Empat Tantangan Demografi
Harga Emas Antam Lanjut Melejit Rp29.000 per Gram
Mentan Nilai Harga Cabai Naik Masih Wajar, Jika Telur dan Beras, Awas!
Banyak Diskon Menarik, Menpar Ajak Liburan Natura di Dalam Negeri





