EmitenNews.com - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria mendapat tugas baru sebagai Komisaris Utama Indosat (ISAT). Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2024, emiten telekomunikasi itu, selain mengumumkan perubahan jajaran komisaris dan direksi perusahaan, juga melaporkan bakal membagikan dividen Rp2,7 triliun kepada pemegang saham.

Dalam keterangan yang dikumpulkan Kamis (29/5/2025), diketahui perubahan lain  terjadi pada jajaran direksi perusahaan. Posisi Direktur Perseroan yang sebelumnya Ritesh Kumar Singh diisi oleh Syed Bilal Kazmi.

Dalam pengumuman keterbukaan informasi, Indosat mengatakan telah menerima surat pengunduran diri dari Ritesh.

"Perseroan telah menerima surat permohonan pengunduran diri Bapak Ritesh Kumar Singh sebagai Direktur Perseroan yang akan efektif pada tanggal 31 Juli 2025," tulis perusahaan.

Demikian jajaran komisaris dan direksi Indosat terbaru:

Komisaris Indosat

  1. Nezar Patria sebagai Komisaris Utama
  2. Aziz Ahmad M Aluthman Fakhroo sebagai Wakil Komisaris Utama
  3. Fok Kin Ning, Canning sebagai Wakil Komisaris Utama;
  4. Ahmad Abdulaziz A A Al-Neama sebagai Komisaris;
  5. Rene Heinz Werner sebagai Komisaris;
  6. Woo Chiu Man, Cliff sebagai Komisaris;
  7. Cheung Kwan Hoi sebagai Komisaris;
  8. Efthymios Tsokanis sebagai Komisaris;
  9. Sugito Walujo sebagai Komisaris;
  10. Achmad Syah Reza sebagai Komisaris;
  11. Elisa Lumbantoruan sebagai Komisaris Independen;
  12. Wijayanto sebagai Komisaris Independen;
  13. Hernando sebagai Komisaris Independen;
  14. Rudiantara sebagai Komisaris Independen; dan
  15. Ajay Bahri sebagai Komisaris Independen

Direksi Indosat

  1. Vikram Sinha sebagai Direktur Utama;
  2. Lee Chi Hung sebagai Direktur;
  3. Muhammad Buldansyah sebagai Direktur;
  4. Irsyad Sahroni sebagai Direktur;
  5. Ahmad Zulfikar sebagai Direktur;
  6. Cheung Kwok Tung sebagai Direktur; dan
  7. Syed Bilal Kazmi sebagai Direktur

 

Indosat (ISAT) bakal tebar dividen Rp2,7 triliun

Sesuai hasil RUPST, Indosat (ISAT) bakal menebar dividen Rp2,7 triliun. Alokasi pembagian keuntungan itu diambil sekitar 55 persen dari koleksi laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp4,91 triliun. Dengan kebijakan itu, para investor akan membawa pulang dividen tunai Rp83,3 per lembar. 

Konsistensi distribusi dividen itu, menegaskan kinerja keuangan Indosat stabil sejak merger, sekaligus mencerminkan komitmen perusahaan terhadap penciptaan nilai berkelanjutan. Sejak merger pada awal 2022, Indosat menunjukkan tren pertumbuhan dividen kuat, mencerminkan peningkatan profitabilitas, dan fokus pada pengembalian nilai bagi pemegang saham.

Indosat telah menetapkan kebijakan pembagian dividen, dengan target pembagian hingga 70 persen dari laba bersih pada 2026, memperkuat komitmen jangka panjang perusahaan dalam memberikan imbal hasil bagi pemegang saham, sekaligus melanjutkan investasi dalam transformasi menjadi AI TechCo. 

President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, menyatakan, seiring pertumbuhan perseroan menjadi AI-TechCo, pembagian dividen menjadi bukti nyata neraca keuangan sehat, dan komitmen memberi nilai jangka panjang berkelanjutan bagi pemegang saham. 

“Hal itu merefleksikan kepercayaan pemegang saham atas arah, dan kemampuan tim mengeksekusi strategi dengan fokus konsumen untuk menciptakan dampak terukur terhadap misi memberdayakan Indonesia,” tegas Vikram Sinha. 

Sebagai bagian dari transformasi menjadi AI TechCo, Indosat menyesuaikan izin usaha sesuai Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2020.

Langkah itu, penting untuk mendukung perluasan kegiatan bisnis, termasuk pemrograman, dan pengembangan solusi berbasis AI, layanan TIK terintegrasi, konsultasi, desain berbasis Internet of Things (IoT), dan pengembangan layanan berbasis data sektor-sektor strategis seperti kesehatan dan keuangan digital. 

Sebagai AI TechCo, Indosat telah mencetak berbagai tonggak penting, termasuk menjadi operator pertama Asia Tenggara mengimplementasikan teknologi AI-RAN secara komersial. Itu dicapai melalui kerja sama strategis dengan Nokia, dan NVIDIA dalam ajang Mobile World Congress 2025 Barcelona. Teknologi itu, mendukung efisiensi 5G Cloud RAN, dan mengurangi konsumsi energi secara signifikan.