EmitenNews.com - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI), menyetujui rencana Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD). Dana dari hasil rights issue itu, akan dimanfaatkan sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional. 

Dalam rapat di Auditorium Garuda Indonesia, pada Jumat (24/10/2025) itu, para pemegang saham menyetujui dua agenda utama. Selain rencana PMHMETD, juga perubahan Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan penyesuaian struktur permodalan. 

RUPSLB GMFI dihadiri oleh pemegang saham yang seluruhnya berjumlah 34.799.649.836 saham atau setara dengan 92,64% dari jumlah saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan yaitu sejumlah 28.233.511.500 saham Seri A dan 9.332.467.476 saham Seri B dan telah memenuhi ketentuan kuorum sesuai Anggaran Dasar Perseroan.

Untuk agenda rapat pertama, RUPSLB menyetujui penerbitan sebanyak-banyaknya 124.269.948.745 lembar saham Seri B dengan nilai nominal Rp25 per saham, berdasarkan ketentuan Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 sebagaimana diubah dengan POJK No. 14/POJK.04/2019. 

Sementara itu, agenda kedua menyetujui perubahan Pasal 4 ayat (1), (2), dan (3) Anggaran Dasar Perseroan, yang mencakup penyesuaian struktur permodalan dan peningkatan modal ditempatkan serta disetor sehubungan dengan pelaksanaan PMHMETD.

GMFI akan menerima penyetoran modal nontunai (inbreng) dari Angkasa Pura

Melalui pelaksanaan aksi korporasi PMHMETD, GMFI akan menerima penyetoran modal nontunai (inbreng) dari PT Angkasa Pura Indonesia (API) berupa lahan seluas 972.123 m² di kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta.

Areal tersebut mencakup area operasional utama Hanggar 1 hingga Hanggar 4, dengan nilai mencapai Rp5,66 triliun dan kemudian diikuti oleh transaksi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). 

Dari kesuksesan dalam pelaksanaan aksi korporasi ini, akan membuat aset strategis ini menjadi bagian vital dari kegiatan perawatan pesawat GMFI dan yang juga akan resmi menjadi aset Perseroan untuk memperkuat basis operasional dan nilai perusahaan.

Langkah korporasi ini menjadi bagian strategis dari upaya penguatan struktur permodalan dan fundamental keuangan GMFI, yang kini terefleksikan melalui posisi ekuitas yang diproyeksikan berbalik positif dari sebelumnya minus USD248,99 juta menjadi positif USD102,87 juta. 

Penting diketahui bahwa perubahan ini menandai struktur permodalan yang semakin solid dan sehat. Juga sekaligus membuka ruang pertumbuhan yang lebih berkelanjutan bagi Perseroan.

Penyertaan modal dari API ini merupakan bagian dari program restrukturisasi Garuda Indonesia yang sebelumnya telah disetujui oleh Pemerintah, dan menegaskan integrasi strategis antara GMFI dan ekosistem aviasi nasional di bawah naungan API.

Direktur Utama GMFI Andi Fahrurrozi menjelaskan bahwa langkah ini merupakan fase penting dari transformasi menyeluruh GMFI. Ia memastikan, aksi korporasi tersebut bukan sekadar langkah finansial, tetapi pondasi strategis agar GMFI dapat bergerak lebih lincah dan berkelanjutan. 

Menurut Andi Fahrurrozi, dengan memiliki aset strategis dan struktur permodalan yang lebih kuat, GMFI siap memperluas kapasitas bisnis. Kemudian, memperkuat kemandirian operasional, serta memperkokoh posisinya sebagai MRO terintegrasi yang andal di tingkat global.

Manajemen memastikan dana hasil PMHMETD akan dimanfaatkan sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional, memastikan standar keselamatan dan kualitas layanan tetap terjaga, serta memperkuat kepercayaan pelanggan. 

Dengan struktur ekuitas yang akan menjadi lebih sehat dan dukungan pemegang saham mayoritas baru, GMFI siap melangkah ke fase baru transformasi korporasi yang berorientasi pada pertumbuhan jangka panjang. 

Sinergi dengan API membuka peluang kolaborasi lintas sektor dalam ekosistem aviasi nasional, sekaligus memperkuat posisi GMFI sebagai perusahaan MRO kebanggaan Indonesia yang siap bersaing di pasar global. ***