EmitenNews.com - Bersabarlah. Karena keterbatasan stok vaksin Covid-19, program vaksinasi tahap ketiga akan dimulai Juni 2021. Jadwalnya mundur, dibandingkan target awal yang direncanakan April 2021. Sasaran vaksinasi Covid-19 tahap ketiga ini adalah masyarakat rentan yang berada di zona merah. Pemerintah mengaku program vaksinasi untuk lansia sangat lambat. Perlu peran pemerintah daerah.

 

Dalam keterangannya kepada pers, yang dikutip Jumat (2/4/2021), Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, mengatakan, sesuai pemberitahuan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, tahap ketiga vaksinasi itu dijadwalkan mulai Juni-Juli 2021, mengingat stok April terbatas.

 

Sebelumnya berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi CoronaVirus Disease (Covid-19), pelaksanaan vaksinasi tahap ketiga dijadwalkan pada April 2021. Namun, Nadia mengatakan, peta jalan pelaksanaan vaksinasi tahap ketiga April digeser menjadi Juni 2021. "Iya, geser ke Juni, ini peta jalan."

 

Menurut Nadia, meski penundaan pengiriman vaksin AstraZeneca berpengaruh pada pelaksanaan vaksinasi tahap ketiga, PT Bio Farma masih memiliki 23 juta bulk dosis vaksin asal Sinovac. Diharapkan tahapan vaksinasi massal selanjutnya dapat berjalan lancar sesuai peta jalan yang telah disusun pemerintah.

 

Saat ini pelaksanaan program vaksinasi nasional telah berjalan dalam dua tahap, yakni tahap pertama dan tahap kedua. Kedua tahap ini dilaksanakan sejak Januari hingga April 2021. Pada dua tahapan ini, vaksinasi menyasar tenaga kesehatan, pedagang pasar, pendidik (guru, dosen, tenaga pendidik). 

 

Lalu, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat pemerintah, dan Aparatur Sipil Negara (ASN), aparat keamanan (TNI-Polri). Lainnya, para pekerja pariwisata (petugas hotel dan petugas restoran), pelayanan publik (Damkar, BPBD, BUMN, BPJS, Kepala/perangkat Desa), pekerja transportasi publik, atlet, dan wartawan. 

 

Sementara itu Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, vaksinasi Covid-19 untuk kelompok lanjut usia (lansia) berjalan lambat dibandingkan vaksinasi bagi petugas pelayanan publik. Ia menyebutkan, vaksinasi pada lansia pada tahap 2 ini masih lambat, karena dari target 21,6 juta, saat ini baru sekitar 1.564.000 lansia yang divaksin.

 

“Iya, kalah dari pelayanan publik, jauh angkanya hampir 5 jutaan," kata Maxi Rondonuwu dalam diskusi secara virtual bertajuk "Partisipasi Lansia, Tugas Bersama", Rabu (31/3/2021). 

 

Percepatan vaksinasi Covid-19 bagi lansia membutuhkan komitmen dari pemerintah daerah dalam memberikan akses bagi lansia untuk melaksanakan vaksinasi. Ia mengatakan, sejauh ini vaksinasi Covid-19 bagi lansia terkonsentrasi di kota-kota besar dengan dibentuknya sentra-sentra vaksinasi. Namun, hal tersebut belum menjangkau daerah-daerah di kecamatan.