EmitenNews.com—PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan Zhejiang Huayou Cobalt Co (Huayou) China mengumumkan kesepakatan dengan produsen mobil global Ford Motor Co. Kerja sama ini bertujuan untuk memajukan produksi nikel yang berkelanjutan di Indonesia dan membantu membuat baterai listrik lebih terjangkau.

 

Ketiga perusahaan tersebut melakukan penyertaan modal di Proyek High-Pressure Acid Leach ( HPAL ) Blok Pomalaa melalui kesepakatan definitif yang dirayakan hari ini dalam acara yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

 

Nantinya proyek HPAL Blok Pomalaa mengolah bijih yang dipasok oleh PT Vale Indonesia dari tambang Blok Pomalaa untuk menghasilkan nikel dalam bentuk mixed hydroxide precipitate (MHP), produk nikel berbiaya rendah yang digunakan dalam baterai EV dengan katoda kaya nikel.

 

Pabrik HPAL ini akan beroperasi di bawah naungan PT Kolaka Nickel Indonesia di Blok Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, Indonesia. Tunduk pada persetujuan regulator, proyek ini dapat menghasilkan hingga 120 kiloton MHP per tahun.

 

Persiapan lokasi awal Proyek HPAL Blok Pomalaa telah dimulai, dan konstruksi penuh diharapkan dapat dimulai tahun ini, dengan operasi komersial dimulai pada 2026. Kolaborasi ini akan menyediakan bahan-bahan penting untuk peralihan industri otomotif ke EV, meningkatkan industri manufaktur EV Indonesia, dan mendukung rencana Ford untuk menghasilkan laju produksi 2 juta EV pada akhir 2026 dan skala lebih lanjut secara bertahap.

 

Proyek pemrosesan nikel tiga arah bersama dengan perjanjian pasokan terpisah yang sedang dikembangkan dengan Ford dan Huayou untuk bahan aktif katoda prekursor yang penting untuk pembuatan baterai lithium-ion - secara kolektif akan digabungkan dengan sumber nikel Ford lainnya, berkontribusi secara signifikan untuk mendukung target produksi kendaraan listriknya hingga akhir 2026.

 

"Kerangka kerja ini memberikan kendali langsung kepada Ford untuk mendapatkan nikel yang dibutuhkan - dengan salah satu pendekatan industri berbiaya terendah - dan memungkinkan kami memastikan nikel telah ditambang sejalan dengan target keberlanjutan perusahaan kami, menetapkan standar ESG yang tepat saat kami mengukur," kata Vice President industrialisasi Ford Model e EV Lisa Drake dalam keterangan tertulis, Kamis (30/3/2023).

 

Lisa mengatakan dengan cara ini menempatkan Ford pada posisi memudahkan EV diakses oleh jutaan orang dan dengan cara yang tetap melindungi manusia dan planet dengan lebih baik.

 

"Perjanjian ini menunjukkan bahwa bukan hanya mengenai apa yang kami tambang - tetapi bagaimana kami melakukannya," kata CEO PT Vale Indonesia Febriany Eddy.