EmitenNews.com—Pada perdagangan di saham di Bursa Efek Indonesia, kemarin Senin, 12 Desember 2022, saham GoTo Gojek seperti biasa langsung auto reject bawah (ARB). Longsor 6 poin atau 6,45 persen menjadi Rp87 per eksemplar. Dengan perosotan itu, kalau dikalkulasi sejak awal tahun hingga saat ini alias year to date (Ytd), saham GoTo Gojek telah terpenggal 295 poin atau 77,23 persen dari posisi 11 April 2022 di kisaran Rp382 per helai.
Sepanjang 52 pekan terakhir, saham emiten sejuta ARB itu, pernah mencicipi level tertinggi Rp442 per lembar. Begitu pun dengan nilai kapitalisasi pasar GoTo Gojek drop menjadi Rp103,04 triliun. Ambrol 74 persen dari level kala IPO dengan tabulasi nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp400,31 triliun. Artinya, kapitalisasi pasar GoTo Gojek raib Rp297,27 triliun.
Melihat kondisi saham GOTO yang sudah 11 hari bursa terus mengalami penurunan harga signifikan dengan menyentuh batas auto rejection bawah (ARB), Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, terkait dengan suspensi perdagangan dikaitkan dengan volatilitas transaksi, dapat kami sampaikan bahwa Bursa selalu melakukan evaluasi atas perdagangan efek sebuah perusahaan tercatat, dengan mempertimbangkan kondisi perusahaan, keterbukaan informasi yang disampaikan, dan kondisi market secara keseluruhan.
Berdasarkan data, secara year to date IHSG mencatat kenaikan sebesar 2,03%. Sebagaimana diketahui, perubahan IHSG sebagian besar dipengaruhi oleh fluktuasi harga saham dari perusahaan yang memiliki market capitalization besar. Per 9 Desember 2022, 10 perusahaan tercatat yang memiliki market capitalization terbesar adalah BBCA, BBRI, BMRI, BYAN, TLKM, ASII, TPIA, BBNI, UNVR, ICBP. Adapun bobot saham GOTO terhadap IHSG per 9 Desember 2022 adalah 2,75%, dengan demikian apabila saham GOTO turun sebesar 7% dalam satu hari, maka maka IHSG hanya akan turun sebesar 0,175%.
Papan Ekonomi Baru dibentuk bertujuan menyediakan papan pencatatan bagi perusahaan berbasis teknologi untuk menciptakan inovasi produk dan/atau jasa, yang memiliki kemanfaatan sosial luas dengan tingkat pertumbuhan tinggi. Papan Ekonomi Baru merupakan papan pencatatan yang setara dengan Papan Utama. Perusahaan dapat tercatat di Papan Ekonomi Baru jika perusahaan memenuhi ketentuan tercatat di Papan Utama dan memiliki karakteristik khusus yang ditentukan oleh Bursa. Sehingga masuknya GOTO dalam Papan Ekonomi Baru, tidak berkaitan langsung dengan pergerakan IHSG.
Berdasarkan data, saham GOTO telah mengalami penurunan harga hingga menyentuh Auto Reject Bawah (ARB) sejak tanggal 28 November 2022 hingga per hari Senin kemarin tanggal 12 Desember 2022. Sebagai informasi, lock up saham seri A untuk investor sebelum IPO telah berakhir pada tanggal 30 November 2022, sehingga pada tanggal 1 Desember 2022 jumlah saham yang dapat diperdagangkan menjadi 1.133.792.199.502 saham.
Atas penurunan harga saham GOTO dalam beberapa hari terakhir, Bursa telah meminta penjelasan kepada Perseroan dan telah dijawab oleh Perseroan. Selain itu Bursa juga telah meminta Perseroan untuk melaksanakan publik ekspose insidental dan telah dilaksanakan pada tanggal 8 Desember 2022. Hasilnya juga telah ditayangkan pada website Bursa.
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha