Saham Melonjak 321 Persen, Hotel Sahid (SHID) Bakal Kelola 85 Villa di Sukabumi
EmitenNews.com -Sejak awal tahun 2024 ini saham PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID) sudah melonjak hingga 321,88 persen atau 2.060 poin ke level 2.700 hingga Senin 22 Januari 2024 dari level 640 pada 2 Januari 2024.
Secara bisnis, PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID) melalui entitas usahanya PT Hasta Persada Nusantara (HPN) telah menjalin kesepakatan dengan PT Amanah Ibu Rama (AIR) untuk pengelolaan villa dan kamar di Sukabumi.
HPN yang merupakan afiliasi dari PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID) bakal mengelola 85 villa dan 173 kamar milik AIR dalam Proyek Aledea Hills Sukabumi.
Wakil Presiden Direktur PT Hasta Persada Nusantara (HPN) Hariyadi B. Sukamdani mengatakan perseroan bakal bertindak operator untuk menggarap villatel dengan konsep Japanese modern.
"Proyek ini menggunakan brand Sahid Aledea Hills, dan akan menjadi luxury villa pertama di Sukabumi dengan klasifikasi bintang 4," kata Hariyadi di Sahid Annex Building, Jakarta, Jumat (26/1/2024).
Villatel merupakan konsep hotel dengan jenis bangunan villa yang dikelola sebagai hotel. Hariyadi menilai jenis properti ini dicari oleh para pelancong, memiliki kapasitas yang besar.
Pria yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia ( PHRI ) itu membidik Return of Investment (ROI) di kisaran 8 persen. Perusahaan masih cukup konservatif memandang proyeksi peningkatan okupansi sepanjang 2024.
"Melihat pertumbuhan proyek villatel kami masih cukup konservatif, mungkin ROI ada di kisaran 8 persen," paparnya.
Direktur PT Amanah Ibu Rama (Developer dari Aledea Hills Sukabumi), Kim Kustakim menuturkan pihaknya cukup optimis terhadap permintaan di Kota Sukabumi sebagai kota yang cukup populer di kalangan turis domestik dan mancanegara.
"Kami memilih SAHID karena sudah cukup berpengalaman dalam mengelola kondotel dan villatel, sehingga sangat cocok dengan pasar Sukabumi. Antusias para calon customer juga excited begitu kami ingin bekerjasama dengan SAHID sebagai operator nantinya," papar Kim.
Bagi Kim, sinergi dengan grup Sahid dapat meningkatkan nilai jual dalam produk villatel, sekaligus eksposur investasi jangka panjang.
"Karena bukan hanya untuk hunian saja tapi juga investasi jangka panjang, yang pastinya sangat profitable." ungkap Kim.
Pergerakan harga saham SHID sudah mulai terlihat dan menyentuh Auto Reject Atas (ARA) sebesar 24,60% dari harga sebelumnya Rp. 630 menjadi Rp. 785. Dan selama 6 hari berturut turut hingga 11 Januari 2024, pergerakan harga saham SHID terus mengalami kenaikan dan menyentuh Auto Reject Atas (ARA).
Hal inilah yang menyebabkan pihak Bursa melakukan tindakan pada tanggal 11 Januari 2024 dengan mengeluarkan pengumuman Penghentian Sementara Perdagangan Saham PT Hotel Sahid Jaya International, Tbk (SHID), dan pada tanggal 12 Januari 2024 pihak Bursa melakukan Suspend.
Related News
Petinggi Emiten TP Rachmat (DRMA) Tampung Lagi Rp1.065 per Lembar
Bos PPRI Lego Saham Lagi, Kali Ini 30 Juta Lembar Harga Atas
Grup Lippo (SILO) Obral Saham ke Karyawan Harga Bawah, Ini Tujuannya
MEDC Siap Lunasi Obligasi Rp476,3 M, Telisik Sumber Dananya
Pendapatan Oke, Laba NCKL Kuartal III 2024 Tembus Rp4,83 Triliun
Transaksi Beres, Menantu Megawati Siap Tender Wajib Saham MINA