Saham Sawit Haji Isam (JARR) Melejit 74%, Manajemen Angkat Tangan

Salah satu pabrik pengolahan sawit milik JARR.
EmitenNews.com - Emiten perkebunan sawit PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR), milik pengusaha Haji Isam, akhirnya buka suara terkait lonjakan tajam harga sahamnya belakangan ini. Klarifikasi ini disampaikan perseroan menanggapi permintaan penjelasan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai volatilitas transaksi.
Sebagai informasi, saham JARR pada Senin, 24 Juli 2025, masih bertengger di level Rp450 per lembar. Namun, hingga perdagangan Selasa (19/8), saham emiten agribisnis ini sudah melesat 74% menjadi Rp785 per lembar, setelah naik Rp45 atau 6,08% dalam sehari.
Dalam surat resmi yang ditandatangani Direktur JARR, Temmy Iskandar, manajemen menegaskan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat memengaruhi harga saham maupun keputusan investasi publik.
“Perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan,” tulis manajemen.
JARR juga menegaskan tidak ada kejadian penting lainnya yang bersifat material serta belum diungkapkan ke publik, termasuk aktivitas pemegang saham tertentu yang memicu pergerakan saham. Selain itu, perseroan memastikan tidak memiliki rencana aksi korporasi dalam waktu dekat yang akan berdampak pada pencatatan saham di BEI.
“Apabila di kemudian hari Perseroan berencana melakukan aksi korporasi, maka Perseroan akan menyampaikannya kepada Bursa sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” lanjutnya.
PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) atau PT JAR, didirikan pada tahun 2014, di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Perusahaan ini bergerak di bidang perkebunan dan industri pengolahan kelapa sawit.
PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR) dimiliki oleh Andi Syamsuddin Arsyad, yang lebih dikenal sebagai Haji Isam. Beliau adalah pemilik Jhonlin Group.
Related News

WIFI Akan Lebih Ekspansif dengan 5G FWA dan Frekuensi 1,4 GHz

PTBA Resmikan Dua PLTS Kapasitas 23,6 kWp di Muara Enim

Pemerintah Pilih Emiten Haji Isam (JARR) Untuk Proyek B50

PJAA Catat Laba Anjlok 41,8% di Kuartal III-2025

Dua Saham Lepas dari FCA Ngegas ARA Jelang Penutupan

Begini Penjelasan Pefindo Soal Naik-Turun Peringkat TOBA