EmitenNews.com—Rapat manajemen PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (CASH) pada tanggal 19 Januari 2023 membatalkan rencana Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau right issue karena kondisi pasar kurang mendukung.
Mengutip keterangan resmi emiten jasa teknologi keuangan itu pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (20/1/2023) dijelaskan bahwa kondisi pasar itu menekan kinerja harga saham perseroan.
“Right issue akan dilaksanakan bila kondisi harga saham dan kinerja keuangan membaik,” tulis manajemen CASH.
Hanya saja, manajemen CASH mengakui pembatalan rencana aksi korporasi yang telah mendapat persetujuan pemodal dalam RUPSLB tanggal 21 Februari 2022 lalu itu, berdampak pada rencana kerja perseroan.
Namun, perseroan berkomitmen untuk membenahi kinerja keuangan dengan mencari sumber pendanaan lainnya.
Untuk diketahui, hingga 30 Juni 2022, perseroan menderita rugi bersih sebesar Rp9,312 miliar sehingga defisit menyentuh angka Rp67,746 miliar.
Sedangkan pergerakan CASH turun 51 persen secara tahunan, setelah ditutup turun 8 persen atau 6,8 persen ke level 110 pada penutupan perdagangan Jumat (20/1) sore ini.
Bandingkan dengan penutupan pada tanggal 20 Januari 2022 yang berada di level 226.
Related News
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M
SGER Amankan Lagi Kontrak Pasok Batu Bara ke Vietnam Rp705M