EmitenNews.com - Indeks saham di Asia pagi ini Rabu (2/2) dibuka menguat meskipun sejumlah bursa seperti di Tiongkok, Hong Kong, Singapura dan Korea Selatan masih tutup merayakan Tahun Baru Imlek (Lunar New Year).
Indeks saham utama di Wall Street semalam merangkak naik ke dalam zona hijau selama tiga hari beruntun didorong oleh aksi beli pada akhir sesi perdagangan.
"Investor masih mempertimbangkan kebijakan moneter yang lebih ketat oleh bank sentral AS (Federal Reserve) dan menunggu rilis laporan keuangan dar sejumlah emiten besar, sebut saja seperti Meta Platforms (perusahaan induk Facebook), Amazon dan Ford," kata analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha.
Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury note) bertenor 10 tahun naik menjadi 1.80% dari 1.77% karena investor mencerna rilis data ekonomi AS.
Data ISM Manufacturing Index turun ke level 57.6 di bulan Januari, terendah sejak November 2020 dari level 58.8 di bulan Desember. Sub-indeks yang mengukur permintaan baru (new orders) dan produksi mencatatkan penurunan tajam sementara sub-indeks yang mengukur harga atau biaya produksi justru naik, indikasi tekanan inflasi masih akan tinggi.
Data ISM Manufacturing Index ini memperkuat pandangan bahwa pertumbuhan ekonomi AS sudah mulai kehabisan tenaga di awal tahun 2022.
Dari pasar tenaga kerja, data Job Openings and Labor Turnover (JOLT) memperlihatkan bahwa lowongan pekerjaan di AS secara keseluruhan mencapai 10.9 juta di bulan Desember, naik tipis dari 10.78 juta lowongan di bulan November.
Jumlah lowongan pekerjaan sudah berada di atas 10 juta selama 7 bulan beruntun, tanda bahwa pasar tenaga kerja AS masih ketat. Jumlah pekerja yang berhenti dari pekerjaanya turun tipis menjadi 4.3 juta di bulan Desember dari 4.5 juta pada bulan sebelumnya.
Dari Eropa, investor menurut Dustin mencerna rilis data Eurozone Manufacturing PMI yang turun ke level 58.7 di bulan Januari dari perhitungan awal yang berada di level 59. Namun masih merupakan level tertinggi dalam 5 bulan terakhir dengan sub-indeks yang mengukur produksi, pesanan baru (new orders) dan ketenagakerjaan (employment) mencatatkan laju kenaikan yang semakin cepat.
Akselerasi ekspansi sektor manufaktur terlihat di Belanda, Jerman dan Irlandia sementara ekspansi sektor manufaktur di Italia, Yunani dan Perancis mulai kehilangan momentum.
Tingkat Pengangguran di zona Euro turun menjadi 7% di bulan Desember dari 7.1% seiring dengan semakin membaiknya permintaan atas tenaga kerja di tengah pemulihan ekonomi yang terus berlangsung.
Untuk hari ini, dari dalam negeri investor akan menantikan rilis data inflasi dan Manufacturing PMI. Berikut data teknikal saham unggulan Phillip Sekuritas hari ini.
BBHI
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 5600
Target Price 1 : 6075
Target Price 2 : 6300
Stop Loss : 5225
LSIP
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Sideways
Trade Buy : 1,260
Target Price 1 : 1,355
Target Price 2 : 1,395
Stop Loss : 1,165
WIIM
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bearish
Trade Buy : 374
Target Price 1 : 392
Target Price 2 : 402
Stop Loss : 358.(fj)
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha