Sasar Pasar Asia Tenggara, Novo Nordisk-Bio Farma Berkolaborasi
Ilustrasi Bio Farma. dok. iNews.
EmitenNews.com - Novo Nordisk Indonesia dan Bio Farma mengumumkan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk bekerja sama dalam proses produksi obat diabetes di Indonesia. Dengan menggabungkan keahlian kedua perusahaan, Novo Nordisk, dan Bio Farma mendukung pemerintah Indonesia dalam menyediakan obat-obatan diabetes yang penting. Kerja sama ini juga menyasar pemasaran di Asia Tenggara.
Siaran pers yang diterima Kamis (18/7/2024) menyebutkan, Novo Nordisk akan memanfaatkan keahliannya dalam pengobatan diabetes dan produksi insulin. Sedangkan Bio Farma akan menyediakan fasilitas lokalnya, sebagaimana yang tertuang dalam nota kesepahaman (MoU).
Melalui kesepakatan ini, Novo Nordisk dan Bio Farma berharap dapat membantu hampir satu juta pasien diabetes dalam dekade mendatang, mengingat tingginya angka diabetes di Indonesia yang terus meningkat.
Meski pun perhatian utama saat ini tertuju pada pengembangan obat diabetes generasi baru GLP-1, insulin tetap menjadi produk penting bagi perusahaan farmasi tersebut.
Buktinya, dengan seluruh portofolio insulin Novo–terutama insulin kerja cepat– yang berhasil mencatat penjualan selama setahun penuh pada tahun 2023 sebesar 48 miliar kroner (sekitar USD7 miliar).
Untuk memperluas jangkauan atas produk insulinnya, Novo Nordisk bekerja sama dengan perusahaan farmasi milik pemerintah Indonesia, Bio Farma. BUMN farmasi itu diajak untuk mendukung pengemasan insulin di negara-negara di kawasan Asia Tenggara tersebut.
Prevalensi diabetes yang terus meningkat di Indonesia, mendorong pentingnya kolaborasi Novo Nordisk-Bio Farma. Saat ini, diperkirakan 19,5 juta orang hidup dengan diabetes, dan diperkirakan meningkat menjadi 28,6 juta pada 2045. Kondisi kronis ini termasuk dalam tiga besar penyebab kematian di Indonesia, menunjukkan betapa pentingnya penanganan diabetes yang efektif.
Laporan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan tahun 2020 mengungkapkan bahwa hanya 2 juta orang yang didiagnosis dan dirawat di bawah sistem layanan kesehatan nasional (Jaminan Kesehatan Nasional, JKN). Hal ini memprihatinkan, apalagi berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, diperkirakan 80,6% orang dengan diabetes di Indonesia yang telah terdiagnosa dan mendapatkan perawatan, memiliki diabetes yang tidak terkontrol.
Dalam sebuah pernyataannya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, diabetes adalah ibu dari segala penyakit. Diabetes yang tidak terkontrol akan menimbulkan komplikasi. Saat ini, kata dia,kita lemah dalam skrining, dan perlu mereformasi sistem layanan kesehatan.
Menkes menyebutkan, jika dapat mengidentifikasi dan mengobati diabetes sejak dini, maka biaya perawatan akan lebih murah dan dapat meningkatkan kualitas hidup mereka yang hidup dengan diabetes.
“Kami telah mereformasi 10.000 layanan primer untuk penanganan diabetes yang lebih baik. Kolaborasi antara Novo Nordisk Indonesia dan Bio Farma ini bertujuan untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa masyarakat Indonesia," katanya.
Menkes menyodorkan fakta, selama 25 tahun terakhir, Novo Nordisk telah menunjukkan komitmennya sebagai mitra pemerintah Indonesia. Novo Nordisk Indonesia telah bekerja sama dengan pemerintah untuk memperkuat kapasitas dan melatih para tenaga kesehatan profesional.
Misalnya dalam penerapan program pelatihan diabetes terakreditasi yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), serta program Advanced Diabetes Care dan Centers of Excellence in Diabetes.
Program-program ini berfokus pada peningkatan kapasitas bagi para tenaga Kesehatan profesional, edukasi awam, dan studi evaluasi kesehatan di 176 rumah sakit di seluruh negeri.
Kerja sama ini juga memperkuat MoU antarpemerintah (government-to-government, G2G) antara Indonesia dan Denmark, yang selanjutnya mendukung agenda resiliensi kesehatan pemerintah.
Vice President dan General Manager, Novo Nordisk Indonesia, Sreerekha Sreenivasan menyebutkan, Novo Nordisk berjalan dengan visi untuk mendorong perubahan pada penyakit kronis yang serius. Memperbaiki kualitas kehidupan orang dengan diabetes sangat penting untuk mewujudkan visi ini.
“Kami berupaya untuk memberikan akses yang setara terhadap penanganan diabetes. Kolaborasi dengan Bio Farma dalam ini memperkuat komitmen kami untuk Indonesia,” kata Sreerekha Sreenivasan.***
Related News
Potensi Aset Rp990 Triliun, Asbanda Siap Dukung Pembiayaan PSN
Ajak Investor Inggris Investasi di EBT, Menteri Rosan Buka Peluangnya
PKPU Pan Brothers (PBRX) Soal Utang Rp6,25T Diperpanjang 14 Hari
Maya Watono Kini Pimpin InJourney, Ini Profilnya
Pascapemilu, Investor Global Kembali Pindahkan Portofolionya ke AS
Belum Berhenti, Harga Emas Antam Naik Lagi Rp12.000 per Gram