EmitenNews.com- Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan rasa optimistisme Pasar Modal Syariah (PMS) akan berkembang sangat pesat. Hal ini didasari beberapa faktor pendukung yang bisa melakukan peningkatan. Faktor yang sangat mendukung salah satunya populasi masyarakat muslim di Indonesia yang luar biasa besar jumlahnya.


"Kita sebenarnya merepresentasikan 13 persen dari populasi muslim di seluruh dunia," ujar Hasan dalam acara Edukasi Wartawan dengan tema 1 Dekade Kebangkitan Pasar Modal Syariah secara virtual, Rabu (7/4/2021). 


"Ini potensi yang memang menjadi target yang bisa kita harapkan berkembang dari waktu ke waktu untuk depannya," sambungnya.


Dari sisi lain, Hasan menyebut kontribusi aset pasar modal syariah Indonesia terhadap PDB yang masih cukup terbatas bisa ditingkatkan. Sekalipun dalam beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan. "Nah, ini juga banyak ruang yang kita pandang menjadi ruang yang berpotensi untuk pengembangan lebih lanjut," kata dia.


Dia menyebut, BEI mencermati potensi perkembangan pasar modal syariah sebagai salah satu strategi yang dituangkan secara formal dan resmi ke dalam master plan BEI untuk lima tahun ke depan. Ada empat pilar dari pengembangan master plan BEI, dimana pada pilar kedua secara spesifik menyasar atau mentargetkan pada pengembangan area pertumbuhan baru yang di dalamnya secara khusus menargetkan pasar modal syariah yang akan menjadi salah satu potensi pertumbuhan baru ke depannya. 


"Pada pelaksanaannya, kita tuangkan kembali ke dalam action plan dalam bentuk RKAT Tahunan, jadi setiap tahunnya akan muncul inisiatif-inisiatif yang mengarah kepada pengembangan di pasar modal syariah," ucapnya


Dalam waktu dekat BEI akan meluncurkan indeks Saham Syariah baru. Nantinya indeks ini akan menggandeng Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dengan nama IDX-MES BUMN 17. Direktur Pengembangan BEI itu menjabarkan, IDX-MES BUMN 17 nantinya akan berisi 17 saham-saham terbaik BUMN yang masuk dalam kategori efek syariah


"Insya Allah pengumumannya sudah kita lakukan di 29 Maret lalu karena tepat satu bulan setelahnya di tanggal 29 April 2021 kita berencana bersama MES nanti akan meluncurkan indeks baru ini," imbuh Hasan.


Hasan berharap, indeks baru yang akan melengkapi tiga indeks syariah lainnya akan disambut baik terutama oleh para pengelola dana, manajer investasi dan investor untuk menjadikan indeks ini sebagai alternatif investasi syariah di luar yang ada saat ini. "Mudah-mudahan ke depannya akan banyak reksa dana atau produk ITF baru yang nanti basisnya berlandaskan indeks baru ini," kata dia.


Dia menyebut, saham yang akan masuk IDX-MES BUMN 17 adalah 17 saham teratas baik dari sisi market size maupun likuiditasnya. Di samping itu juga saham-saham yang terseleksi tidak ada catatan akan kewajaran transaksi dan tidak ada catatan dari sisi fundamental performa.


Mengenai indeks saham syariah ke depan, BEI saat ini sedang mengolah indeks syariah yang baru khususnya indeks tematik. BEI kedepannya tetap merencanakan untuk melihat potensi menerbitkan satu indeks syariah yang baru yang bertema ESG.


"Jadi, nanti melengkapi ESG Leaders Index kita ingin memberi waktu dulu ke indeks baru yang diluncurkan tahun lalu itu dan nanti ke depan kita ingin ada ESG Syariah Leaders Index untuk melengkapi pilihan alternatif investasi yang berbasis saham syariah," tutup Hasan.