Satu Tahun Bursa Karbon, Sinergi untuk Target Emisi Indonesia
Perayaan 1 tahun bursa karbon
EmitenNews.com - Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) merayakan satu tahun operasinya sejak diluncurkan pada 26 September 2023, dengan mencatatkan berbagai pencapaian positif.
Sepanjang tahun pertama, volume Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) yang diperdagangkan meningkat dari 459.953 ton CO2e menjadi 613.894 ton CO2e, dengan nilai transaksi naik dari Rp29,21 miliar menjadi Rp37,06 miliar.
Sebanyak 420.029 ton CO2e telah digunakan (retirement), mencerminkan kesadaran masyarakat yang semakin tinggi terhadap perdagangan karbon dan upaya melawan perubahan iklim.
Selain itu, proyek-proyek SPE-GRK yang tercatat di IDXCarbon bertambah, termasuk proyek Pertamina Geothermal Lahendong, PLTGU Muara Karang milik PLN, dan PLTM Gunung Wugul milik grup PLN.
Jumlah unit karbon yang tercatat meningkat dari 842.950 ton CO2e menjadi 1.777.141 ton CO2e dalam setahun, dengan 1.357.112 ton CO2e tersedia setelah retirement. Jumlah pengguna jasa pun melonjak dari 16 menjadi 81 pengguna jasa.
Untuk memperingati ulang tahun pertama, IDXCarbon menggelar acara di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (3/10), dengan sambutan dari Direktur Utama BEI Iman Rachman, Deputi Kemenko Marves Nani Hendiarti, serta perwakilan dari KLHK dan Kementerian ESDM.
Iman mengapresiasi sinergi antar kementerian, lembaga, otoritas, dan perusahaan yang terlibat dalam perdagangan karbon, serta berharap IDXCarbon dapat mendukung target penurunan emisi Indonesia pada 2030.
Acara tersebut juga menampilkan keynote speech dari Kepala Eksekutif OJK Inarno Djajadi, serta diskusi panel mengenai perkembangan regulasi dan peluang di pasar karbon.
BEI juga mengumumkan perpanjangan insentif berupa pembebasan biaya pendaftaran, pencatatan, dan membership untuk menarik lebih banyak pengguna jasa.
Ke depan, BEI akan terus mendorong likuiditas pasar karbon melalui sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, serta menyelaraskan perdagangan karbon dengan investasi berbasis ESG di pasar modal, sekaligus memberikan insentif dan edukasi berkelanjutan.
BEI optimistis perdagangan karbon di Indonesia akan terus bertumbuh, mendukung target nasional penurunan emisi.
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha