Segar Kumala Indonesia (BUAH) Bagikan Dividen Tunai Rp14 Miliar, 7 Juli Mendatang
PT. Segar Kumala Indonesia Tbk. (BUAH). Perseroan akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2022 sesuai hasil RUPS Tahunan yang digelar pada 5 Juni 2023. Rencananya, pembayaran dividen tunai sebesar Rp14 miilar atau Rp14 per saham pada 7 Juli 2023. dok. Investor Daily.
EmitenNews.com - Kabar baik dari PT. Segar Kumala Indonesia Tbk. (BUAH). Perseroan akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2022 sesuai hasil RUPS Tahunan yang digelar pada 5 Juni 2023. Rencananya, pembayaran dividen tunai sebesar Rp14 miliar atau Rp14 per saham pada 7 Juli 2023.
Dalam keterangannya yang dikutip Kamis (7/6/2023), Direktur Utama BUAH, Renny Lauren menuturkan bahwa Perseroan akan membagikan dividen tunai kepada Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai pada 15 Juni 2023
Cum dan Ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 13 Juni dan 14 Juni 2023. Sementara itu, Cum dan Ex dividen di pasar tunai pada 15 Juni dan 16 Juni 2023.
Kemudian, emiten perusahaan importir dan pedagang besar buah-buahan itu akan melakukan pembayaran dividen tunai sebesar Rp14 miilar atau Rp14 per saham jatuh pada 7 Juli 2023.
Sebelumnya, dalam Paparan Publik setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), di Jakarta, Senin (5/6/2023), Renny Lauren mengungkapkan, pihaknya menargetkan penjualan mencapai Rp1,8 triliun pada tahun 2023. Itu berarti meningkat 30 persen year on year (yoy) dibandingkan penjualan tahun 2022 sebesar Rp1,38 triliun.
"Target penjualan tahun 2023 sebesar Rp1,8 triliun, atau meningkat 30 persen (yoy) dari tahun sebelumnya. Untuk profit (meningkat) di angka 25 persen (yoy) dari tahun sebelumnya," ujar Renny Lauren.
Perseroan juga menargetkan laba bersih meningkat 25 persen (yoy) pada tahun 2023 menjadi Rp33,5 miliar, dibandingkan laba bersih tahun 2022 yang Rp26,61 miliar.
Renny mengungkapkan perseroan telah menggunakan dana hasil Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp6,51 miliar untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) pada 2022.
Sebesar 50 persen untuk pembangunan mesin pendingin (cold storage), 40 persen untuk pembelian kendaraan berpendingin di lokasi pembukaan cabang, serta 10 persen untuk inventaris kantor di pembukaan kantor cabang. ***
Advertorial
Related News
Kurangi Kepemilikan, Saham Komisaris Ini Pada MSJA Kini 12,1 Persen
Alihkan Saham, Intan Baru Prana (IBFN) Tak Mayoritas Lagi di IMS
Pemberdayaan BRI Tingkatkan Skala Usaha Klaster Rumput Laut Semaya
TOP BUMN Awards 2024, BRI Raih 3 Penghargaan, Dirut Sunarso Best CEO
Kerja Sama PLN, NeutraDC Dapat Suplai Energi yang Terjamin dan Stabil
Prima Andalan (MCOL) Progres Kegiatan Eksplorasi Kuartal III