EmitenNews.com - Di tengah kekhawatiran bahwa inflasi akan memperbesar ekspektasi bank sentral AS (Federal Reserve) akan bergerak lebih cepat untuk menaikkan suku bunga, mayoritas indeks saham di Asia sore ini Rabu (24/11) ditutup naik tipis.


Beberapa bank sentral di Asia sudah mulai menaikan suku bunga acuan untuk memerangi inflasi.


Bank sentral Selandia Baru (RBNZ) hari ini menaikkan suku bunga acuan sebesar 0.25% menjadi 0.75%. Bulan Oktober lalu, RBNZ menaikkan suku bunga acuan untuk pertama kali dalam 7 tahun dari 0.25% menjadi 0.5% dan menghapus sejumlah dukungan moneter yang di berikan ketika pandemik Covid-19 pecah.

Federal Reserve (The Fed) malam ini akan merilis naskah pertemuan kebijakan pada bulan Oktober lalu. "Investor berpotensi mendapatkan detil dari rencana the Fed untuk mulai mengurangi (tapering) program pembelain obligasi yang selama ini membantu menahan suku bunga di tingkat yang rendah," kata analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha.

Bank sentral Korea Selatan (Bank of Korea) dijadwalkan mengumumkan keputusan suku bunga acuan pada hari Kamis (25/11).

Statistik
IHSG: 6,683.28 | +5.40 poin |(+0.08%)
Volume (Shares) : 26.3 Billion
Total Value (IDR) : 13.4 Trillion
Market Cap (IDR) : 8,298.1 Trillion
Foreign Net SELL (RG): IDR 435.9 Billion
Saham naik : 231
Saham turun : 279

Sektor Pendorong Indeks:
Energi : +9.20 poin
Keuangan : +4.57 poin
Infrastruktur : +3.27 poin

Top Gainers:
HRUM : 9,800| +575| +6.23%
ARTO : 15,200| +500| +3.40%
UNIC : 11,950| +350| +3.02%
BPII : 5,200| +350| +7.22%
GGRM : 33,750| +275| +0.82%

Top Losers:
DCII : 43,000| -950| -2.16%
STTP : 7,300| -450| -5.81%
BBHI : 6,950| -375| -5.12%
TECH : 6,975| -325| -4.45%
BRAM : 8,650| -300| -3.35%.(fj)