EmitenNews.com -Peluang inflasi yang terus berlanjut untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dan potensi kerugian di pasar real estat komersial merupakan beberapa kekhawatiran utama para responden dalam survei Federal Reserve mengenai stabilitas keuangan, bank sentral AS mengatakan pada hari Jumat.


Secara keseluruhan, The Fed mengidentifikasi beberapa kerentanan dalam sistem keuangan, termasuk penilaian aset yang secara historis tinggi, termasuk dalam ekuitas dan real estat. Secara khusus, The Fed menemukan bahwa valuasi real estat komersial tetap tinggi, bahkan ketika harga telah menurun di tengah tingginya tingkat kekosongan kantor.


The Fed memperingatkan bahwa jika ekonomi melambat secara tidak terduga, tingkat leverage yang tinggi secara umum dapat membebani atau bahkan menenggelamkan beberapa bisnis. Secara khusus, koreksi dalam penilaian properti perkantoran bersamaan dengan resesi ringan dapat menyebabkan "kerugian yang signifikan untuk berbagai lembaga keuangan dengan eksposur yang cukup besar, termasuk beberapa bank regional dan bank komunitas dan perusahaan asuransi."


Selanjutnya, Stocknow.id memproyeksikan Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) pada hari ini (23/10/2023) akan bergerak melemah terbatas dengan menguji level Support terdekatnya pada 6.797 dan Classic Supportnya di level 6.755. Adapun saham-saham yang dapat dicermati pada hari ini sebagai Swing Trade, yaitu MEDC, WINS, MAHA, dan PRIM.


IHSG diprediksi melemah pada hari ini (23/10/2023) karena beberapa sentimen global dan regional yang terjadi, diantaranya yaitu, yield obligasi AS tenor 10 tahun terus-menerus mendaki dalam satu bulan terakhir. Ini menandakan bahwa instrumen obligasi mulai banyak diminati oleh para investor di kala ekonomi sedang tidak bisa diprediksi. Sehingga, hal ini membuat pasar saham menjadi lesuh yang dibuktikan dari penurunan indeks-indeks major regional dan global yang serempak melemah pada satu minggu terakhir.


Sentimen selanjutnya, pemerintah china akan terus menggenjot perekonomian china dengan fokus terhadap permintaan dalam negeri. Adapun langkah yang akan dilakukan seperti memangkan suku bunga pinjaman riil dan mengurangi biaya-biaya pembiayaan untuk perusahaan-perusahaan dan individu-individu.


Datang dari Domestik, tingkat suku bunga acuan BI7DRR naik sebesar 25bps menjadi 6%. Hal ini menjadi sentimen buruk bagi perusahaan infrasturktur yang mayoritas pendanaannya berasal dari hutang berbunga. Sehingga, kemungkinan perusahaan infrastruktur atau sejenisnya dapat menunda pengajuan hutang nya kepada bank.


Dari segi teknikal, IHSG pada timeframe 1 minggu, menunjukkan kenaikan sebesar +0,56% dengan menyisakan upper shadow yang cukup tinggi. Hal tersebut menandakan bahwa IHSG masih belum dapat konsisten untuk melanjutkan penguatannya. Selanjutnya, pada indikator Stochastic menunjukkan bahwa IHSG berada pada trend bearish dari area Overbought nya.


Selanjutnya, Stocknow.id merekomendasikan strategi trading pada saham-saham dibawah ini:


Kami merekomendasikan swing saham MEDC pada harga 1600, dengan TP1 di 1645, TP2 di 1685, dan SL di 1555. Selanjutnya, ada WINS di harga 585, dengan TP1 di 605, TP2 di 615, dan SL di 570. 


Selanjutnya, untuk Fast trade kita merekomendasikan MAHA di harga 228, dengan TP1 di 236, TP2 di 244, dan SL di 222. Serta, PRIM di harga 118, dengan TP1 di 122, TP2 di 128, dan SL di 115. (Muhamad Thoriq)