EmitenNews.com - PT Sentul City Tbk. (BKSL) memberikan klarifikasi resmi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait kabar mengenai transaksi penjualan lahan yang dilakukan perseroan.
Supryana Corporate Secretary BKSL melalui surat tanggapan terhadap permintaan klarifikasi BEI No. S-11391/BEI.PP1/10-2025 menjelaskan bahwa telah terjadi transaksi antara PT Genting Properti Abadi (GPRA) dengan PT Primatama Cahaya Sentosa (PCS) serta entitas anak perseroan, PT Aftanesia Raya (AFTA), atas penjualan lahan seluas 152 hektar dengan nilai transaksi Rp2,05 triliun.
“Status perjanjian saat ini adalah para pihak telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) dan akan diselesaikan setelah dilakukan penandatanganan Akta Jual Beli,” tulis manajemen dalam surat yang ditandatangani Direktur Syahruzad dan Tjotje Muljanto.
Perseroan menyebutkan bahwa harga lahan sebesar Rp2,05 triliun merupakan hasil kesepakatan para pihak, tanpa melibatkan penilai independen. Penandatanganan Akta Jual Beli ditargetkan dilakukan pada akhir tahun 2025, yang sekaligus akan menandai selesainya transaksi tersebut.
Terkait penggunaan dana hasil penjualan lahan, manajemen menyampaikan bahwa seluruh dana akan digunakan untuk memperbaiki kinerja keuangan perseroan.
Menjawab pertanyaan mengenai uji tuntas (due diligence) atas aspek legal, lingkungan, dan perizinan lahan, Sentul City menegaskan bahwa para pihak telah memahami seluruh kondisi tersebut, sehingga transaksi dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku.
Adapun mengenai mekanisme proteksi apabila pembeli gagal melaksanakan kewajiban, manajemen BKSL menyatakan optimistis pembeli akan memenuhi seluruh kewajiban pembayaran sebagaimana disepakati.
Lebih lanjut, perseroan menegaskan bahwa tidak ada informasi atau kejadian material lain yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha maupun pergerakan harga saham BKSL di pasar modal.
Pada perdagangan hari ini Kamis (2/10) saham BKSL turun 1 poin atau melemah 0,74 persen level Rp14 per lembar saham.
BKSL dalam sebulan terakhir naik 4,36 persen dari harga Rp128 pada 8 September 2025.
Dalam enam bulan BKSL melesat 116 persen dari harga Rp62 pada 8 April 2025.
Secara tahunan (YTD) BKSL naik 103 persen dari Rp66 pada 2 Januari 2025.
Related News

Tuntaskan Akuisisi, Astra Property Kini Kuasai 83,67 Persen Saham MMLP

PTRO Bidik Lonjakan Kinerja Usai Akuisisi Grup HBS dan Hafar

Komut HEAL Borong Saham Rp12,39M, Ini Tujuannya

Astra Otoparts (AUTO) Sebar Dividen Interim Rp284,36M, Cek Jadwalnya

VTNY Ungkap Transaksi Baru dari Perusahaan Asal Singapura

RMKO Gelar PE Insidentil, Sahamnya Ngegas ARA