SGER Targetkan Pabrik Hidrogen Peroksida Rampung 22 Bulan
                                    Direksi PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) pembangunan pabrik hidrogen peroksida (H2O2).
EmitenNews.com - PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) memulai tahap pembangunan pabrik hidrogen peroksida (H2O2) terbesar miliknya.
Pada Selasa (4/3), SGER menandatangani perjanjian Kontrak Rekayasa, pengadaan, dan konstruksi alias engineering-procurement-construction (EPC) dengan menggandeng perusahaan kontraktor Nuberg Industries Limited.
Total nilai investasi pembangunan pabrik hidrogen peroksida ini mencapai US$ 50 juta. Kontrak ini mencakup pekerjaan turnkey basis dan fixed price dengan lump sum basis, sehingga bisa menekan risiko terjadinya kelebihan anggaran (cost overrun).
“Pengerjaan dimulai pada Maret 2024 dengan estimasi lama pengerjaan selama 22 bulan,” terang Direktur Utama Sumber Global Energy Welly Thomas dalam siaran pers.
SGER melalui PT Hidrogen Peroxida Indonesia (HPI) akan membangun pabrik hidrogen peroksida dengan kapasitas 20.000 metrik ton (100% konsentrasi) atau 40.000 metrik ton (50% konsentrasi ) per tahun. Pabrik ini akan dibangun di daerah Merak, Banten, bermitra dengan PT Sulfindo Adiusaha, dengan kepemilikan saham10%.
Kapasitas tersebut menjadikan pabrik Hidrogen Peroxida Indonesia sebagai pabrik H2O2 kedua terbesar di Indonesia setelah PT Evonic Peroxide.
Welly mengatakan, pembangunan pabrik tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan Indonesia akan H2O2. Permintaan hidrogen peroksida di Asia Tenggara diperkirakan akan terus pulih, terutama permintaan dari sektor tekstil dan kimia. Permintaan hydrogen peroxide dari Asia Tenggara diperkirakan akan tumbuh hingga 4,5% per tahun hingga tahun 2030, di atas pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) regional sebesar 4,0% pada periode yang sama.
Hidrogen peroksida adalah bahan kimia ramah lingkungan yang bisa digunakan untuk berbagai sektor, mulai dari pulp and paper, tekstil, hingga pertambangan. 
Di pertambangan emas misalnya, hydrogen peroxide digunakan untuk memastikan konsentrasi oksigen terlarut dalam meningkatkan efisiensi pencucian emas. Selain emas, hydrogen peroxide juga digunakan dalam produksi pertambangan uranium dan logam lainnya.
H2O2 juga dapat digunakan sebagai pengolahan air karena hidrogen peroksida tidak menambahkan kandungan bahan kimia ke dalam air.
Dengan beroperasinya pabrik ini, Welly berharap SGER dapat mendiversifikasikan bisnisnya di luar segmen trading batubara.
”Dengan prospek industri yang baik, operasional pabrik ini tentunya bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi SGER di masa depan,” pungkas dia.
Related News
                            Arus Kas Operasi Berbalik Positif, Likuiditas GPSO Melesat Tajam
                            Tanpa Dukungan Kredit Bank Lagi, Ini Pilihan Waskita Karya (WSKT)
                            Pengendali Arkadia Digital (DIGI) Serok Saham Rp1,8M
                            WTON Rajai Pasar, Kantongi Pendapatan Rp2,5T di Q3-2025
                            CUAN Dipegang Prajogo 84,08%! Investor Tembus 111.665 Orang
                            PSAB Minta Restu Lepas Tambang Anak Usaha USD540 Juta
                    
                
                
            
                                
                                        
                
                    
                    
                    
                    
                    
                    
            
            




