Dia memastikan, calon pemimpin yang kompeten dan pro-UMKM akan lebih cenderung mengambil langkah-langkah kebijakan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan sektor UMKM.

 

Ini termasuk perbaikan dalam akses ke modal usaha, pelatihan, dan dukungan teknis.

 

“Salah satu tantangan utama bagi UMKM adalah akses terhadap pembiayaan. Pemimpin yang berkomitmen akan berusaha untuk memfasilitasi akses UMKM ke sumber-sumber pembiayaan yang terjangkau,” imbuhnya.

 

Hardjuno mengaku, UMKM memiliki peran sentral dalam perekonomian.

 

Sektor usaha rakyat ini berkontribusi signifikan terhadap pembentukan PDB, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

 

Data menyebutkan, UMKM menjadi penyedia lapangan kerja terbesar di banyak negara.

 

“Sektor ini memberikan peluang kerja bagi beragam lapisan masyarakat, termasuk para pekerja berpendidikan rendah yang mungkin kesulitan mendapatkan pekerjaan di sektor formal,” ujarnya.

 

Selain itu, UMKM berkontribusi pada peningkatan pendapatan masyarakat dengan memberikan peluang kepada wirausaha lokal untuk mengembangkan usaha mereka.