EmitenNews.com - Emiten jamu dan farmasi, PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) berencana menggelar aksi korporasi di pasar modal yaitu Pembelian Kembali Saham Perseroan atau biasa disebut dengan buy back saham.

Corporate Secretary SIDO, Tiur Simamora menuturkan, perkiraan jumlah lembar saham yang akan dibeli kembali kurang lebih sebesar 1,5% atau kurang lebih sebanyak 450.000.000 lembar saham dari total lembar saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan.

Adapun perkiraan dana yang dibutuhkan untuk melancarkan aksi korporasi atau Pembelian Kembali Saham adalah sebanyak banyaknya Rp300 miliar tidak termasuk biaya perantara pedagang efek dan biaya lainnya yang terkait dengan Pembelian Kembali Saham.

Untuk itu, Perseroan akan meminta persetujuan terlebih dahulu kepada pemegang saham terkait rencana buy back saham tersebut melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 02 Mei 2025. 

Sementara, Periode Pembelian Kembali Saham akan berlangsung dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan setelah persetujuan RUPST yaitu tanggal 3 Mei 2025 sampai dengan 2 Mei 2026.

"Pembiayaan atas Pembelian Kembali Saham tidak akan berdampak signifikan Telalegsda penurunan pendapatan/Perserpan, dikarenakan sampai saat ini Perseroan masih memiliki modal kerja dan arus kas yang memadai untuk operasional Perseroan," kata Tiur Simamora, dalam keterangan tertulisnya, yang dikutip, Senin (17/3).

Tiur Simamora menjelaskan, jumlah maksimum saham yang dapat dibeli kembali tetap akan memperhatikan Jumlah Saham Free Float Perseroan dan tidak akan lebih rendah dari 10% (sepuluh persen) dari jumlah saham tercatat sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku.

Perseroan membatasi harga Pembelian Kembali Saham sampai dengan maksimum Rp. 760,00 (tujuh ratus enam puluh Rupiah) per lembar saham dengan tetap memenuhi ketentuan POJK No.29/2023.

Pada perdagangan hari ini Senin saham SIDO stagnan di harga Rp140 per lembar.