EmitenNews.com - Saham PT Suryamas Dutamakmur Tbk. (SMDM) kembali menjadi sorotan Bursa Efek Indonesia (BEI) usai mencatat penurunan harga tajam yang tidak biasa.

BEI resmi menetapkan saham SMDM dalam status Unusual Market Activity (UMA) pada Jumat, 20 Juni 2025.

SMDM bergerak dalam bisnis pengembangan real estat ini sempat mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (All-Time High/ATH) di Rp2.890 per saham pada 10 Maret 2025.

Berdasarkan data perdagangan saham SMDM, sempat mencatatkan harga All-Time High atau ATH di Level Rp2.890 pada (10/3/2025), atau melesat 450,4% dari Rp525 pada (2/1/2025).

Pada perdagangan hari ini Jumat (20/6) pasca masuk UMA saham SMDM turun Rp45 atau melemah 6 persen ke level Rp705.

Sejak harga ATH Rp2.890 hingga sekarang Rp705 tercatat penurunannya sudah anjlok sebesar 75,62% dalam tiga bulan.

Sebelumnya SMDM juga pernah disuspensi dan masuk radar BEI pada 31 Juli dan 5 Agustus 2024, serta dalam periode 10 hingga 26 Februari 2025.

“Penurunan harga saham yang signifikan ini menyimpang dari pola transaksi normal, sehingga perlu pengawasan intensif,” tegas Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, dalam keterangan resmi, Kamis (19/6).

Dengan volatilitas harga yang terus terjadi dan pola pergerakan yang tak lazim, BEI mengimbau investor agar lebih waspada dan tidak hanya tergiur potensi keuntungan sesaat.

“Investor diharapkan mencermati kembali fundamental perusahaan, serta memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan emiten,” tambah Yulianto.