Selain itu, Bank Mandiri juga konsisten memperkuat portofolio pembiayaan berkelanjutan sejalan implementasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Hingga kuartal II 2025, total portofolio pembiayaan berkelanjutan mencapai Rp304,5 triliun atau tumbuh 9,6 persen yoy. Dari jumlah tersebut, porsi pembiayaan hijau tercatat Rp157,5 triliun tumbuh 13,3 persen yoy, sementara pembiayaan sosial mencapai Rp147 triliun dengan pertumbuhan 5,9 persen secara tahunan.

Komitmen tersebut juga mendapat pengakuan internasional, salah satunya melalui penilaian Morgan Stanley Capital International (MSCI) telah meningkatkan ESG Rating Bank Mandiri dari BBB pada 2024 menjadi AA pada 2025. Pencapaian ini menegaskan konsistensi Bank Mandiri dalam memperkuat praktik keberlanjutan sekaligus mendukung transisi ekonomi Indonesia menuju ekonomi hijau.

Sebagai bagian dari dukungan terhadap Program Strategis Nasional, Bank Mandiri konsisten aktif berpartisipasi dalam berbagai inisiatif prioritas pemerintah. Antara lain, pada program Makan Bergizi Gratis (MBG), Bank Mandiri menjadi mitra utama Badan Gizi Nasional (BGN) dengan menyediakan solusi transaksi virtual account serta pembiayaan yang menjangkau sekitar 1.500 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Inisiatif ini diharapkan memperluas akses masyarakat terhadap pangan sehat dan bergizi.

Bank Mandiri juga mengambil peran pionir dalam penguatan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) melalui pelatihan SDM dan penguatan kelembagaan. Hingga pertengahan 2025, Bank Mandiri telah mendukung pembekalan bagi sekitar 1.300 peserta dan 150 KDKMP yang menjadi motor penggerak ekonomi lokal.

Di sisi lain, kontribusi Bank Mandiri dalam program 3 Juta Rumah mendapatkan apresiasi dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman. Penyaluran KPR dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Bank Mandiri tercatat tumbuh signifikan hingga 78,8 persen yoy, mencerminkan komitmen kuat dalam mendukung penyediaan hunian layak sekaligus memperluas lapangan kerja di sektor perumahan.

Selain ketiga program tersebut, Bank Mandiri juga terus memperluas dukungan pada sektor produktif lain yang menjadi prioritas pembangunan pemerintah. Melalui pembiayaan pada proyek infrastruktur strategis, perseroan berupaya menyediakan akses permodalan yang mampu meningkatkan konektivitas antar wilayah serta mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.

Upaya itu mempertegas peran Bank Mandiri dalam mendorong pemerataan pembangunan nasional inklusif, dan berkelanjutan. Sejalan itu, Bank Mandiri juga aktif mendukung agenda hilirisasi mineral menjadi fokus strategis pemerintah. Hingga Juni 2025, penyaluran kredit sektor hilirisasi mineral mencapai Rp35,75 triliun, tumbuh 15,65 persen yoy, diarahkan untuk pengembangan smelter nikel, tembaga, aluminium, serta refinery emas. 

Akselerasi pembiayaan itu, diharap meningkatkan nilai tambah sumber daya alam nasional, memperkuat daya saing industri domestik, sekaligus membuka lapangan kerja baru berbagai daerah. “Dengan akselerasi kolaborasi bersama pemerintah, dan mitra strategis, Bank Mandiri optimistis dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, produktif, dan berkelanjutan. Dukungan kami hadirkan berfokus pada sektor-sektor yang memberikan nilai tambah terhadap masyarakat,” tutup Novita. (*)