Sri Mulyani Ungkap Anggaran PEN 2022 Rp455 Triliun, Masih Bisa Berubah
EmitenNews.com - Ini bagian dari program pemerintah dalam mengatasi dampak pandemi Covid-19. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan anggaran program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2022 masih mungkin berubah. Tahun ini pemerintah mengalokasikan anggaran program PEN sebesar Rp455,62 triliun untuk tiga klaster.
Dalam video conference yang dikutip Kamis (23/2/2022), Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah bisa saja nanti melakukan adjustment atau perubahan anggaran program Penanganan Covid-19 dan PEN 2022. Hal itu tergantung pada suasana dan dinamika pemulihan ekonomi yang juga mengalami perubahan menuju perbaikan.
Menkeu Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, tiga kluster anggaran program Penanganan Covid-19 dan PEN 2022 itu. Pertama, untuk klaster penanganan kesehatan, pemerintah menyediakan anggaran Rp122,54 triliun. Anggaran ini digunakan untuk penanganan pandemi Covid-19, terutama untuk vaksinasi, perawatan pasien, insentif nakes, dan insentif perpajakan dalam rangka penanganan Covid-19.
Kedua, klaster perlindungan masyarakat disediakan anggaran Rp154,76 triliun. Sri Mulyani menambahkan, anggaran ini digunakan untuk lanjutan program bansos seperti PKH, kartu sembako, kartu prakerja, BLT desa, Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) serta antisipasi perluasan perlindungan sosial.
Terakhir, ketiga, alokasi Rp178,32 triliun untuk penguatan pemulihan ekonomi. Penggunaan anggaran dari klaster ini, akan disesuaikan dengan usulan kementerian/lembaga (K/L) yang ditujukan untuk mendukung penguatan ekonomi nasional tahun ini.
Sri Mulyani menjelaskan, anggaran ini antara lain untuk program padat karya, yang menyerap banyak tenaga kerja. Lalu, untuk Parekraf, ketahanan pangan, di bidang ICT, pembangunan kawasan industri, dukungan kepada UMKM. Kemudian, juga dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) bagi BUMN yang melakukan berbagai proyek atau program strategis nasional. ***
Related News
Mobil Baru Mahal,Gaikindo Ungkap Yang Bekas Penjualannya Meningkat
Distribusi Reksa Dana MONI II Kelas Income 2, Bank DBS Kolaborasi MAMI
IFG Gelar Research Dissemination 2024, Hadirkan Dosen Sejumlah PT
Sampai 19 November Rupiah Melemah 0,84 Persen dari Bulan Sebelumnya
BI Kerahkan Empat Instrumen untuk Jaga Stabilitas Rupiah
Membaik, Neraca Pembayaran Indonesia Triwulan II Surplus USD5,9 Miliar