SRO Gelar HERSHARE 2025, Dorong Peran Perempuan di Pasar Modal

Sebagai salah satu dari 10 sasaran prioritas kegiatan literasi keuangan berdasarkan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021-2025 yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perempuan dan ibu rumah tangga masih memerlukan peningkatan literasi dan penguatan peran khususnya di pasar modal syariah Indonesia.
EmitenNews.com - Sebagai salah satu dari 10 sasaran prioritas kegiatan literasi keuangan berdasarkan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021-2025 yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perempuan dan ibu rumah tangga masih memerlukan peningkatan literasi dan penguatan peran khususnya di pasar modal syariah Indonesia.
Oleh karena hal tersebut, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama dengan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) serta didukung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan HERSHARE 2025 yang bertemakan “Brain, Beauty, Wealthy” pada Jumat (25/4) di Makassar, Sulawesi Selatan yang juga akan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Indonesia Stock Exchange.
Penyelenggaraan HERSHARE 2025 tersebut juga diselaraskan dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), yang merupakan agenda OJK dan Pemerintah Daerah yang pada tahun ini mengusung tema “Pasar Modal”. Perhatian terhadap investor syariah perempuan tersebut tidak lepas dari kehadiran dan partisipasi mereka di industri pasar modal Indonesia.
Dari total jumlah investor pasar modal yang mencapai 16.021.179 investor sampai dengan 22 April 2025, lebih dari 37% merupakan investor perempuan yang total asetnya mencapai lebih dari Rp500 triliun atau lebih dari 30% dari total aset investor pasar modal, berdasarkan data dari C-BEST dan S-Invest KSEI.
Angka tersebut menunjukkan bahwa tingkat inklusi perempuan terkait pasar modal masih lebih rendah, jika dibandingkan dengan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dikeluarkan oleh OJK pada tahun 2024.
Dari sisi gender, indeks literasi keuangan komposit perempuan lebih tinggi yakni sebesar 66,75% dibanding laki-laki 64,14%. Sementara itu, indeks inklusi keuangan komposit perempuan juga lebih tinggi yakni sebesar 76,08% dibanding laki-laki sebesar 73,97%.
Oleh karena hal tersebut, HERSHARE 2025 diselenggarakan untuk memberikan wadah yang tepat bagi para perempuan meningkatkan pengetahuan terkait berinvestasi di pasar modal.
Opening Ceremony HERSHARE 2025 diawali oleh sambutan pembukaan dari Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik, kemudian dibuka secara resmi oleh Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Mochamad Muchlasin. Opening Ceremony ini turut dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Selatan yang diwakilkan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Sulawesi Selatan Ichsan Mustari yang juga menyampaikan Keynote Speech. Acara dilanjutkan dengan Talk Show Sesi 1 bertemakan “Wanita Muda Wajib Berdaya” dan dimoderatori oleh Presenter iNews TV Makassar Nana Djamal.
Talk Show Sesi 1 ini diisi oleh beberapa narasumber menarik, yaitu investor Aliffa Milanisty, Area Business Leader Sulawesi 1 Paragon Technology and Innovation Maizan Rin Dalwain, dan Putri Pariwisata Nusantara 2024 DKI Jakarta Prischila Kadir.
Sesi 2 Talk Show mengangkat tema “Money Matters for Moms” dengan narasumber Perencana Keuangan Lolita Setyawati dan Mompreneur dan Founder Ngerti Saham Frisca Devi Choirina yang dimoderatori oleh Founder Para Perempuan Indonesia Aida Gunawan.
HERSHARE 2025 dilanjutkan dengan pengundian doorprize dan ditutup dengan crafting workshop yang diikuti oleh peserta. Pada penyelenggaraan HERSHARE 2025 ini, BEI juga mengumumkan beberapa program edukasi Pasar Modal Syariah unggulan tahun 2025 yang meliputi Investroopers, IDX Islamic Challenge (I2C) dan IDX Islamic Dare To Invest, yang secara serentak dimulai pelaksanaannya di bulan April ini dan akan diumumkan setiap pemenangnya di bulan November nanti.
Investroopers adalah program pengembangan dari Duta Pasar Modal Syariah (DPMS) yang bertujuan meningkatkan inklusi pasar modal syariah melalui kolaborasi dengan komunitas. Sedangkan IDX Islamic Challenge (I2C) adalah program pemberian penghargaan kepada investor syariah yang aktif melakukan transaksi saham syariah melalui Sharia Online Trading System (SOTS) sesuai dengan kriteria yang ditentukan.
Untuk dapat berpartisipasi dalam program ini, peserta dapat melakukan pendaftaran melalui Anggota Bursa penyedia layanan SOTS (AB-SOTS) pilihannya. Adapun IDX Islamic Dare to Invest adalah program yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah investor saham syariah di daerah, yang melibatkan peran GIS, AB-SOTS dan Kantor Perwakilan BEI.
Pada program ini, GIS dapat berpartisipasi dengan melakukan pendaftaran melalui AB SOTS yang bermitra dengan GIS tersebut. Melalui penyelenggaraan HERSHARE 2025 ini diharapkan semakin banyak perempuan yang terlibat aktif dalam berinvestasi khususnya di pasar modal syariah Indonesia.
Stigma bahwa investasi bersifat rumit dan hanya bisa dilakukan oleh laki-laki dapat berubah sehingga inklusi pasar modal menjangkau semua gender dan latar belakang masyarakat Indonesia.
Selain itu pula, ke depannya diharapkan inklusi dan partisipasi perempuan di pasar modal syariah Indonesia semakin meningkat dengan berbekal pengetahuan yang juga memadai.
Related News

Gusur Bank Jago (ARTO), BBTN Ramaikan Formasi Baru IDX30

BEI Jatuhi Sanksi 127 Emiten Bandel, Simak Lengkapnya

BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 5,75 Persen

OJK Cabut Ijin Indo Mitra Sekuritas (BD), Siapa Pemiliknya?

Pentingnya Jaga Etika Penagihan Kredit, OJK Bali Ingatkan Ini

Menkeu Atur Tata Cara Penjaminan dalam Pengembangan Listrik EBT