EmitenNews.com - Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat Adhi Karya (ADHI), Obligasi Berkelanjutan (PUB) II, dan Obligasi PUB III dengan idA-. Prospek untuk peringkat perusahaan stabil. Peringkat itu, merefleksikan peran krusial perseroan bagi pemerintah.

Selain itu, posisi pasar Adhi Karya kuat, keuntungan sebagai perusahaan konstruksi milik negara, dan sinergi kuat dengan anak usaha akan mendukung peningkatan marjin. Namun, peringkat dibatasi leverage tinggi, dan proteksi arus kas lemah.

Selanjutnya, risiko eksekusi pertumbuhan order book, dan lingkungan bisnis volatil. Peringkat dapat dinaikkan kalau Adhi Karya dapat mempertahankan kebijakan terhadap proyek investasi disiplin didukung order book kuat, dapat dieksekusi dengan baik, dan diikuti perbaikan metrik kredit secara berkelanjutan. 

Pefindo dapat menurunkan peringkat kalau Adhi Karya menambah utang secara signifikan dari proyeksi akibat kebijakan lebih agresif terhadap investasi atau eksekusi lebih lemah dari proyeksi atas order book, sehingga leverage menjadi lebih tinggi, dan rasio cakupan bunga melemah secara berkelanjutan. 

Pefindo juga dapat menurunkan peringkat kalau akses terhadap pendanaan memburuk dapat berdampak pada kapasitas perseroan untuk membayar utang. Tekanan terhadap peringkat juga dapat terjadi kalau ada bukti melemahnya dukungan pemerintah kepada Adhi Karya tercermin dari divestasi saham material, dan penurunan tingkat pengendalian, atau terbatasnya indikasi akan adanya dukungan luar biasa dari pemerintah saat Adhi Karya menghadapi tekanan keuangan. 

Adhi Karya berdiri pada 1960, dan merupakan perusahaan kontraktor milik negara bergerak bidang jasa konstruksi. Bisnis Adhi Karya diklasifikasi menjadi empat segmen utama: konstruksi, engineering procurement and construction (EPC), properti dan realti, dan infrastruktur investasi. Per 31 Desember 2023, pemerintah Indonesia memiliki 64 persen saham Adhi Karya, dan sisanya milik publik. (*)