EmitenNews.com - PT Pelayaran Nasional Indonesia memberikan diskon tiket kapal 50 persen mulai 5 Juni hingga 31 Juli 2025. Pelni memberlakukan pengurangan tarif itu, sebagai bagian dari lima kebijakan stimulus ekonomi, yang diumumkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Senin (2/6/2025). 

"Pemberian diskon ini sejalan dengan arahan pemerintah dalam mendukung stimulus perekonomian yang diumumkan beberapa waktu lalu," kata Direktur Usaha Angkutan Penumpang Pelni Nuraini Dessy di Jakarta, Rabu (4/6/2025).

Nuraini Dessy meyakini diskon tersebut dapat memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata, UMKM dan perekonomian lokal di wilayah yang disinggahi kapal Pelni.

"Stimulus potongan diskon 50 persen dari tarif dasar akan berlaku efektif terhitung 5 Juni besok untuk pembelian tiket 25 kapal penumpang ke seluruh rute," ujar Dessy.

Meski mengharapkan antusiasme masyarakat untuk memanfaatkan kebijakan itu, Dessy mengingatkan dengan tetap memperhatikan keselamatan pelayaran.

Untuk itu, Pelni  selalu berkoordinasi dengan otoritas pelabuhan dalam memperhatikan kapasitas maksimal di atas kapal. 

Seperti diketahui, Senin lalu, pemerintah mengumumkan lima kebijakan ekonomi dalam paket stimulus ekonomi Presiden Prabowo Subianto. Usai bertemu Presiden, di Istana Kepresidenan Jakarta, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, mengumumkan lima stimulus ekonomi yang mulai dijalankan 5 Juni 2025 itu.

Dalam jumpa pers, Menkeu didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan Menteri Sosial Saifullah Yusuf, serta Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan stimulus ekonomi itu, pertama, diskon tiket kereta, pesawat, dan angkutan laut senilai Rp0,94 triliun.

Kedua diskon tarif tol pada Juni-Juli 2025 senilai Rp0,65 triliun. 

Program ketiga, penebalan bantuan sosial senilai Rp11,93 triliun. Program lainnya adalah perpanjangan diskon 50 persen iuran jaminan kecelakaan kerja (JKK).

Total nilai paket tersebut Rp24,44 triliun. Sebagian besar, atau sekitar Rp23,59 triliun berasal dari APBN.

"Kita harapkan kuartal II maka pertumbuhan ekonomi bisa dijaga mendekati 5 persen dari yang tadinya diperkirakan akan melemah akibat kondisi global," ujar Menkeu Sri Mulyani Indrawati. ***