EmitenNews.com - Wilmar Indonesia (CEKA) per 30 Juni 2024 mentabulasi laba Rp143,79 miliar. Melesat 98 persen dari episode sama tahun lalu senilai Rp72,27 miliar. Dengan hasil itu, laba per saham dasar melambung menjadi Rp242 dari posisi sama tahun lalu Rp121. 

Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan Rp3,48 triliun, surplus 14 persen dari episode sama tahun lalu Rp3,03 triliun. Beban pokok penjualan Rp3,23 triliun, bengkak dari posisi sama tahun lalu Rp2,84 triliun. Laba kotor tercatat Rp258,79 miliar, melejit dari periode sama tahun lalu Rp185,50 miliar.

Beban penjualan Rp65,59 miliar, turun dari Rp70,50 miliar. Beban umum dan administrasi Rp28,11 miliar, bengkak dari Rp25,50 miliar. Laba selisih kurs Rp4,61 miliar, melambung dari minus Rp1,05 miliar. Laba pelepasan aset tetap Rp322,58 juta dari sebelumnya nihil. 

Pendapatan dan beban operasi lain-lain Rp946,84 juta, anjlok dari sebelumnya Rp2,30 miliar. Total beban usaha Rp87,82 miliar, susut dari Rp94,76 miliar. Laba usaha Rp170,97 miliar, melejit dari edisi sama tahun lalu Ro90,73 miliar. Pendapatan bunga Rp13,46 miliar, melesat signifikan dari Rp1,54 miliar. 

Pajak final atas pendapatan bunga Rp2,55 miliar, bengkak dari Rp256,41 juta. Pendapatan bunga bersih setelah dikurangi pajak final Rp10,90 miliar, melambung dari Rp1,28 miliar. Laba sebelum pajak penghasilan badan Rp181,88 miliar, naik dari Rp92,02 miliar. Laba periode berjalan Rp143,79 miliar, surplus dari Rp72,27 miliar. 

Jumlah ekuitas terakumulasi senilai Rp1,72 triliun, melejit dari episode akhir tahun lalu sebesar Rp1,64 triliun. Total liabilitas sebesar Rp573,31 miliar, bengkak dari akhir tahun sebelumnya senilai Rp251,27 miliar. Jumlah aset Rp2,29 triliun, melesat dari akhir tahun sebelumnya Rp1,89 triliun. (*)