EmitenNews.com - Bank Indonesia mencatat kebutuhan pembiayaan korporasi pada Maret 2022 terindikasi meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Survei BI menyebutkan, hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 15,6 persen, lebih tinggi dari SBT Februari 2022 sebesar 14,3 persen.


Dalam keterangannya Rabu (20/4/2022), Kepala Grup Departemen Komunikasi BI Junanto Herdiawan menuturkan bahwa Peningkatan pembiayaan diprakirakan bersumber dari dana sendiri, yang masih menjadi mayoritas pembiayaan, pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik, dan penjualan aset tetap non-produktif. Sementara itu, pembiayaan yang bersumber dari pinjaman ke perbankan dalam negeri terindikasi melambat.


Pada Maret 2022, penyaluran kredit baru juga terindikasi meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Faktor utama yang mempengaruhi perkiraan meningkatnya penyaluran kredit baru tersebut yaitu permintaan pembiayaan dari nasabah, serta prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan.


Survei BI menunjukkan, penyaluran kredit baru terindikasi meningkat pada seluruh kategori bank dan pada seluruh jenis kredit kecuali KPR. Untuk keseluruhan periode triwulan I tahun 2022, penawaran penyaluran kredit baru diprakirakan tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya.


Sementara itu, kebutuhan pembiayaan baru oleh rumah tangga relatif stabil pada Maret 2022. Mayoritas rumah tangga memilih Bank Umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan, dengan jenis pembiayaan yang diajukan mayoritas berupa Kredit Multi Guna. ***