Tahan Ombak! Juni 2024 Pendapatan dan Laba ELPI Kompak Melesat
Armada kapal angkut milik Pelayaran Nasional Ekalya siap melayani konsumen. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Emiten perkapalan Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari (ELPI) mencatat pendapatan Rp585,27 miliar. Melejit 38 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp425,16 miliar. Efeknya, laba bersih surplus 65 persen menjadi Rp94 miliar dari posisi sama tahun lalu Rp56,84 miliar.
Dengan begitu, laba per saham dasar ELPI terkerek ke angka Rp12,86 per lembar dari periode sama tahun lalu hanya Rp7,35. Secara segmentasi, kinerja perseroan dorong segmen offshore membukukan peningkatan pendapatan, dan tetap dominan dengan nilai pencapaian Rp341,51 miliar atau 35 persen YoY.
Sedang, pendapatan segmen non-offshore melonjak 42 persen menjadi Rp243,73 miliar dari jumlah keseluruhan pendapatan. Secara rasio keuangan, ELPI mampu menjaga dan memenuhi covenant telah ditetapkan bank kreditur yaitu dengan ketentuan DER kurang dari 230 persen, DSCR di atas 1 kali (100 persen), dan current ratio di atas 1 kali (100 persen).
Itu dibuktikan dengan keberhasilan grup mencatat peningkatan EBITDA 40 persen menjadi Rp170,25 miliar. Pada aspek solvabilitas, Debt to Equity Ratio (DER) 29 persen, Debt Service Coverage Ratio (DSCR) 4,03 persen, dan current ratio 410 persen. Total aset Rp2,48 triliun, tumbuh dibanding akhir 2023 senilai Rp2,36 miliar. Itu ditopang ekuitas naik menjadi Rp1,92 triliun, dan liabilitas naik jadi Rp553,42 miliar.
Secara bisnis, Wawan Heri Purnomo Corporate Secretary ELPI mengatakan, grup tetap mengupayakan peningkatan kinerja bisnis dengan memperluas area operasional, mengembangkan segmen bisnis baru melalui alokasi dana modal untuk ekspansi, dan eksplorasi pada entitas usaha dan afiliasi.
Langkah utama diambil saat ini optimalisasi penggunaan armada kapal baru selesai dibangun pada lini bisnis transshipment. Kepercayaan diri perusahaan seiring tahun 2024, IEA (International Energy Agency) memproyeksi pertumbuhan permintaan minyak global tetap stabil mencapai 1,2 juta barel per hari. Kenaikan permintaan global terhadap energi akan mendorong peningkatan investasi dalam eksplorasi, produksi minyak, dan gas.
“Kondisi itu, diprediksi berpengaruh terhadap permintaan kapal OSV (Offshore Supply Vessel) makin meningkat termasuk untuk menunjang aktivitas lepas pantai baik dalam pengeboran maupun pemeliharaan produksi minyak dan gas, sehingga dapat juga mendukung untuk pembaharuan kontrak maupun mempersiapkan untuk kontrak baru dengan tarif sewa yang lebih kompetitif (meningkat)," tegas Wawan. (*)
Related News
Produksi DC Battery Pack, Emiten TP Rachmat jadi Pelopor Produk Lokal
NRCA Akan Lego 46,5 Juta Saham Treasuri Lewat Ciptadana Sekuritas
Properti Bangkit, Triniti Land (TRIN) Siapkan Langkah Ini di 2025
MR. D.I.Y. (MDIY) Siap Go Public, Perkuat Posisi Pasar Ritel Indonesia
Menara Grup Djarum (TOWR) Pinjam Bank BNP Rp500M, Buat Ini
Status PKPU Diperpanjang, Begini Penjelasan Pan Brothers (PBRX)