EmitenNews.com –  PT Tunas Ridean Tbk (TURI) sepanjang tahun 2020, membukukan laba bersih sebesar Rp42,66 miliar atau tergerus 92,65 persen, dibanding laba perseroan tahun 2019, sebesar Rp582,70 miliar.



Berdasar laporan keuangan TURI, Jumat (26/2) disebutkan, pendapatan bersih Grup untuk tahun berakhir pada 31 Desember 2020 sebesar Rp8,3 triliun, turun 36 persen dari tahun sebelumnya, sementara laba yang diatribusikan kepada pemegang saham sebesar Rp42,8 miliar menurun 93 persen.



Laba per saham juga menurun 93 persen menjadi Rp8. Laba Grup dari bisnis otomotif anjlok 48 persen menjadi Rp167,3 miliar dikarenakan terjadinya penurunan penjualan. Pasar mobil nasional melepuh 48 persen menjadi 532.027 unit. Sementara penjualan mobil Grup menukik 45 persen menjadi 24.057 unit. Pasar nasional perdagangan motor terjun 44 persen menjadi 3,7 juta unit. Penjualan sepeda motor Grup, terutama berlokasi di Sumatera, tekor 43 persen menjadi 138.328 unit selama tahun buku berakhir pada 31 Desember 2020. 



Kontribusi laba dari bisnis rental defisit 56 persen menjadi Rp22,5 miliar, terutama disebabkan keuntungan lebih rendah dari penjualan armada dan menurunnya unit dalam kontrak. Jumlah armada rental minus menjadi 7.189 unit karena beberapa kontrak sewa telah mencapai jangka waktu berakhirnya. 



Perusahaan asosiasi yang 49 persen sahamnya dimiliki Grup, Mandiri Tunas Finance, berkontribusi rugi Rp147,0 miliar dibanding tahun sebelumnya laba Rp208,2 miliar. itu terutama disebabkan pendapatan bunga bersih lebih rendah sebagai akibat kebijakan restrukturisasi pinjaman, penurunan pinjaman baru, dan peningkatan penyisihan. Jumlah pembiayaan baru turun 42 persen menjadi Rp16,7 triliun.



Grup mencapai posisi surplus kas sebesar Rp86,5 miliar pada 31 Desember 2020 dibanding posisi pinjaman bersih Rp791,2 miliar pada akhir 2019 akibat tindakan untuk perbaikan modal kerja dan pengamanan kas untuk memitigasi dampak dari pandemik.



Sementara untuk total aset TURI per 31 Desember 2020, tercatat Rp5,76 triliun atau turun 8,39 persen dari tahun sebelumnya Rp6,29 triliun. Patut untuk dicermati juga posisi kas dan setara kas akhir tahun emiten otomotif itu sebesar Rp953,33 miliar, tumbuh 102,40 persen dari periode sama Rp471,01 miliar.



“Laba Grup terus dipengaruhi secara signifikan pandemi Covid-19 sedang berlangsung dan konsekuensi ekonomi, meski terdapat tren perbaikan perdagangan dari operasi bisnis otomotif dari kuartal per kuartal. dibanding tahun 2019, laba turun 93 persen karena kontribusi melemah dari semua segmen. Terlepas dari sejumlah tantangan itu, posisi keuangan Grup tetap kuat. Kami berkomitmen memprioritaskan strategi investasi jangka panjang untuk memperkuat posisi daya saing Grup agar lebih kompetitif di masa mendatang. Dan, sepanjang tahun 2021 masih dibayangi kondisi ketidakpastian dengan hambatan dalam pemulihan ekonomi yang kemungkinan besar akan dihadapai karena pandemi masih berlangsung," tutur Rico Setiawan Direktur Utama TURI.



(Rizki)