EmitenNews.com - Komisaris utama dan pengendali PT Tripar Multivision Plus Tbk. (RAAM) Ram Jethmal Punjabi telah menambah porsi kepemilikan sahamnya pada 22 Mei 2024. Pascapembelian itu, kepemilikan saham raja sinetron ini, setara dengan 83,2241%.

Dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/5/2024), Ram Jethmal Punjabi menuturkan bahwa telah membeli sebanyak 70.000 lembar saham RAAM di harga Rp575 per saham.

"Tujuan dari transaksi adalah untuk Investasi dengan kepemilikan saham langsung," tuturnya.

Setelah pembelian tersebut, kepemilikan saham Ram Jethmal Punjabi di RAAM bertambah menjadi 5.155.070.000 lembar saham. Itu berarti setara dengan 83,2241%. 

Bandingkan sebelumnya sebanyak 5,.155.000.000 lembar saham setara dengan 83,2230%. 

Menarik diketahui Tripar Multivision Plus (RAAM) per 31 Desember 2023 mengemas laba bersih Rp102,98 miliar. Terjadi lonjakan 17 persen dari episode sama tahun sebelumnya sebesar Rp87,29 miliar. Laba per saham dasar ikut terkerek menjadi Rp17,54 dari posisi sama tahun sebelumnya Rp16,58. 

Sementara itu, penjualan Rp399,26 miliar, melejit 24 persen dari episode sama tahun sebelumnya Rp321,84 miliar. Beban pokok penjualan Rp161,08 miliar, atau naik dari edisi sama tahun sebelumnya Rp157,85 miliar. Laba kotor terakumulasi sebesar Rp238,17 miliar, melesat 45 persen dari posisi tahun sebelumnya Rp163,99 miliar. 

Kemudian, beban umum dan administrasi Rp89,42 miliar, bengkak dari Rp72,91 miliar. Penghasilan keuangan Rp3,33 miliar, melejit dari sebelumnya Rp163,15 juta. Biaya keuangan Rp14,77 miliar, susut dari Rp15,31 miliar. Beban lainnya Rp3,40 miliar, berbalik dari surplus Rp30,93 miliar. 

Lalu, laba sebelum pajak penghasilan Rp133,90 miliar, melesat 25 persen dari episode sama tahun sebelumnya Rp106,86 miliar. Beban pajak penghasilan bersih Rp30,92 miliar, bengkak 58 persen dari edisi sama akhir 2022 sebesar Rp19,56 miliar. Laba bersih tahun berjalan Rp102,98 miliar, naik dari Rp87,29 miliar. 

Total ekuitas meroket menjadi Rp1,22 triliun dari episode sama akhir tahun sebelumnya senilai Rp912,80 miliar. Total liabilitas tercatat Rp202,34 miliar, bengkak dari periode sama tahun sebelumnya senilai Rp191,95 miliar. Jumlah aset terakumulasi Rp1,42 triliun, menanjak dari akhir 2022 sebesar Rp1,10 triliun. ***