Tangkal Gejolak Harga CPO, PGUN Mainkan Strategi Berikut

Perkebunan kelapa sawit besutan Jhonlin Agro besutan Haji Isam. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Pradiksi Gunatama (PGUN) per 3 September 2025 mengklaim replanting mencapai 66 persen, dan kegiatan tanam baru mencapai 48 persen. Berdasar rencana kerja, proses replanting diperkirakan tuntas Desember 2025.
Capaian itu, mencerminkan persepsi positif terhadap pelaksanaan program replanting yang berjalan sesuai dengan rencana operasional perseroan. ”Perseroan terus memantau progres secara berkala untuk memastikan penyelesaian sesuai target waktu, dan kualitas telah ditetapkan,” tegas Tamlikho, Direktur Pradiksi Gunatama.
Selanjutnya, perseroan mengelola risiko mengenai regulasi, dan isu lingkungan melalui penerapan sistem tata kelola berbasis keberlanjutan sejalan ketentuan nasional maupun standar internasional. Sebagai bentuk komitmen terhadap praktik operasional yang bertanggung jawab, perseroan telah memperoleh sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).
Perseroan juga telah menerapkan ISO 9001:2015 untuk sistem manajemen mutu, dan ISO 14001:2015 untuk sistem manajemen lingkungan. Penerapan standar itu, mendukung perseroan dalam memastikan kepatuhan terhadap regulasi berlaku, mengidentifikasi, mengendalikan dampak lingkungan, meningkatkan efisiensi, dan transparansi proses bisnis.
Di sisi lain, perseroan telah melaksanakan hilirisasi produk kelapa sawit melalui afiliasi, yaitu Jhonlin Agro Raya (JARR), sebagai bagian dari strategi peningkatan nilai tambah, dan diversifikasi usaha. Kegiatan hilirisasi mencakup produksi, pengembangan produk turunan seperti biodiesel, dan produk pangan berbasis sawit. Itu dengan tetap mengedepankan prinsip keberlanjutan, efisiensi operasional, dan kepatuhan terhadap regulasi berlaku.
Seiring fluktuasi harga crude palm oil (CPO) global, perseroan menerapkan strategi diversifikasi pendapatan. Operasional, perseroan terus meningkatkan efisiensi melalui digitalisasi proses produksi, dan pemanfaatan teknologi untuk mendorong produktivitas. Sebagai bagian dari strategi pertumbuhan jangka panjang, perseroan merencanakan ekspansi melalui kegiatan penanaman tanaman baru di lahan telah disiapkan.
Langkah tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi CPO secara bertahap, memperkuat basis pasokan internal, dan mengoptimalkan pemanfaatan aset lahan. Saat ini, perseroan belum memiliki rencana pembangunan pabrik baru, namun tetap melakukan optimalisasi kapasitas fasilitas telah ada. (*)
Related News

Bos SOLA Belum Berhenti Borong Saham Saat Harga Naik, Ada Apa?

Putri Erick Thohir Tiba-tiba Mundur dari Komisaris MARI

WIKA Beton (WTON) Bidik Kontrak Baru Rp8T

AKRA Catat Lonjakan Utilitas JIIPE 317%, Laba Tembus Rp1,18 T

Venteny (VTNY) Dorong Ekosistem UMKM Lewat Inovasi Ini

Diinterogasi BEI Soal Isu Beli Tambang PSAB, Begini Jawaban UNTR