EmitenNews.com - Pemerintah menetapkan target perekonomian dengan mempertimbangkan kondisi global yang masih tidak menentu. Karena itu, perekonomian akan lebih mengandalkan konsumsi dalam negeri. Dalam Rancangan APBN (RAPBN) 2025 pemerintah pasang target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen. Sedangkan inflasi 2,5 persen hingga nilai tukar rupiah sekitar Rp16.100 per dolar AS.

"Pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 5,2 persen karena kondisi ekonomi global yang masih relatif stagnan, pertumbuhan ekonomi kita akan lebih bertumpu pada permintaan domestik," ujar Presiden Joko Widodo dalam Pidato Nota Keuangan di Ruang Rapat Paripurna DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Berikut rincian target asumsi makro RAPBN 2025:

- Pertumbuhan Ekonomi 5,2 persen

- Inflasi 2,5 persen

- Nilai tukar rupiah Rp16.100 per dolar AS

- Harga minyak mentah Indonesia (ICP) US$82 per barel

- Lifting minyak 600 ribu barel per hari

- Lifting gas mencapai 1,005 juta barel setara minyak per hari.

Karena kondisi global masih tidak menentu, perekonomian akan lebih mengandalkan konsumsi dalam negeri. Karena itu, Presiden Jokowi menekankan bahwa daya beli masyarakat akan dijaga ketat. Caranya dengan mengendalikan inflasi, menciptakan lapangan kerja, serta mendukung program bantuan sosial dan subsidi.

Pemerintah juga akan terus mengupayakan peningkatan produk-produk yang bernilai tambah tinggi dan berorientasi ekspor, yang didukung oleh insentif fiskal yang kompetitif dengan tetap menjaga keberlanjutan fiskal.

"Bauran antara fiskal, moneter, dan sektor keuangan akan dijaga untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan menjaga stabilitas sistem keuangan," kata Presiden Jokowi. ***