EmitenNews.com - Garuda Indonesia (GIAA) mengeksekusi right issue GMF Asia (GMFI) senilai Rp418,28 miliar. Itu dengan menyerap 9,09 miliar saham baru terbitan GMF Asia. Transaksi terjadi dengan harga pelaksanaan Rp46 per lembar. 

Namun, setoran modal itu bukan dalam bentuk tunai melainkan dengan skema inbreng. Di mana, Garuda Indonesia menebus right issue GMF Asia tersebut melakukan inbreng Bangunan Hangar I, dan Annex I berlokasi di Area Perkantoran Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Pajang, Benda, Kota Tangerang, Banten (Hangar I).

Bangunan Hangar II, dan Annex II berlokasi di Area Perkantoran Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Pajang, Benda, Kota Tangerang, Banten (Hangar II). Bangunan Hangar III, dan Annex III di Area Perkantoran Bandara Soekarno-Hatta, Pajang, Benda, Kota Tangerang, Provinsi Banten (Hangar III).

Fasilitas pendukung lainnya berupa bangunan bangunan penunjang lainnya, sarana pelengkap seperti perkerasan driveway, pagar, dan mesin pelengkap bangunan, di Area Perkantoran Bandara Soekarno-Hatta, Pajang, Benda, Kota Tangerang, Provinsi Banten (fasilitas pendukung). 

Sekadar informasi, GMF Asia menggeber right issue 10,2 miliar lembar dengan nilai nominal Rp25. Dengan harga pelaksanaan Rp46, hajatan tersebut bernilai sebesar Rp469,46 miliar. Right issue menyapa pemodal dengan rasio 1 miliar lembar berbanding 361,47 juta lembar. Artinya, setiap pemegang 1 miliar saham lawas berhak 361,47 saham baru.

Di mana, pemilik 361,47 juta saham anyar berhak menebus 1 saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu. Dengan right issue itu, perseroan akan memperoleh aset dari Garuda Indonesia. Lalu, sisa dana untuk modal kerja guna mendukung kegiatan usaha perseroan. 

Menyusul transaksi itu, perseroan akan lebih fleksibel dalam penggunaan, perbaikan, dan pengelolaan aset berhubungan dengan kegiatan usaha, dan pendukungnya. Perseroan dapat melakukan optimalisasi aset yang mendukung pengembangan kegiatan usaha, dan, 

Adanya potensi penambahan dana dari penerbitan saham yang dapat digunakan untuk penambahan modal kerja (working capital). Selain itu, adanya penghematan yang muncul dari pembayaran biaya kontribusi penggunaan aset Garuda Indonesia yang sebelumnya disewa oleh perseroan.

Pelaksanaan right issue akan memberi dampak langsung berupa peningkatan aset tetap perseroan sejumlah Rp418,28 miliar dari penyertaan modal non-tunai berupa aset Garuda Indonesia. Selain dari aset tetap, right issue juga akan berdampak pada peningkatan posisi kas dan setara kas dengan partisipasi pemegang saham lainnya. 

Selain itu, dampak pelaksanaan right issue terhadap pemegang saham perseroan yang tidak menggunakan haknya merupakan dilusi atas persentase kepemilikan saham dalam perseroan maksimal 29,36 persen. Itu apabila seluruh right issue yang diterbitkan perseroan dilaksanakan pemegang yang berhak. (*)