EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan pelemahan sebesar 1,13% selama pekan 25–29 November 2024, ditutup pada level 7.114,266 dibandingkan pekan sebelumnya di 7.195,565. Di tengah tren penurunan ini, sejumlah saham berhasil mencetak kenaikan signifikan, menjadi top gainers sepanjang pekan.

Berikut adalah 10 saham dengan kenaikan tertinggi selama sepekan:

  1. PT Jakarta International Hotels & Development Tbk (JIHD): Melonjak 94,98% ke Rp2.720 dari Rp1.395 pada pekan lalu.
  2. PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC): Naik 73,02% ke Rp436 dari Rp252.
  3. PT Voksel Electric Tbk (VOKS): Tumbuh 66,15% ke Rp324 dari Rp195.
  4. PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII): Menguat 63,30% ke Rp356 dari Rp218.
  5. PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM): Naik 29,63% ke Rp70 dari Rp54.
  6. PT Natura City Developments Tbk (CITY): Bertambah 28,00% ke Rp160 dari Rp125.
  7. PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW): Meningkat 24,64% ke Rp86 dari Rp69.
  8. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS): Naik 22,82% ke Rp1.265 dari Rp1.030.
  9. PT Berlina Tbk (BRNA): Bertambah 21,68% ke Rp870 dari Rp715.
  10. PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk (ASBI): Naik 20,35% ke Rp680 dari Rp565.

Meski IHSG melemah, data pasar menunjukkan aktivitas yang tinggi. Rata-rata nilai transaksi harian meningkat 35,53% menjadi Rp13,45 triliun dibandingkan Rp9,93 triliun pada pekan sebelumnya. Rata-rata volume transaksi harian juga naik 31,23% menjadi 26,10 miliar saham, sementara rata-rata frekuensi transaksi harian bertambah 3,27% menjadi 1,14 juta kali per hari.

Namun, kapitalisasi pasar mengalami penurunan tipis sebesar 0,43% menjadi Rp12.000 triliun dari Rp12.053 triliun pada pekan sebelumnya. Investor asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp1,89 triliun pada akhir pekan, meskipun sepanjang tahun 2024 masih membukukan beli bersih sebesar Rp21,56 triliun.

Kenaikan saham-saham top gainers ini menunjukkan bahwa peluang investasi tetap ada meski pasar bergerak fluktuatif. Lonjakan signifikan pada saham-saham tersebut menjadi sorotan utama di tengah tren IHSG yang melemah.