EmitenNews.com - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), atau Telkom melalui umbrella brand Leap-Telkom Digital (Leap) menghadirkan berbagai produk dan layanan digital terbaik yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM. Upaya percepatan ekosistem digital di Indonesia dan wujud dukungan Telkom terhadap digitalisasi UMKM itu, antara lain melalui Logee sebagai platform digital yang menjawab berbagai tantangan di sektor logistik.


“Pelayanan yang diberikan oleh Logee menjadi wujud nyata dari Telkom dalam mempercepat penerapan digitalisasi yang cerdas serta berkelanjutan, ekonomis, dan dapat diakses oleh semua masyarakat khususnya UMKM di Tanah Air. Telkom selalu terus berinovasi termasuk dalam hal skema bisnis digital di sektor logistik,” ujar Direktur Digital Business Telkom, Muhamad Fajrin Rasyid dalam rilisnya, Rabu (2/8/2023).


Logee tak hanya hadir untuk proses pengiriman barang, namun juga mencakup skema bisnis guna mempermudah UMKM memperluas jangkauan penjualannya yang akhirnya berdampak pada kesejahteraan UMKM melalui skema bisnis konsinyasi yang digital. Skema konsinyasi adalah sebuah skema transaksi penjualan dengan perjanjian kerja sama antara pemilik produk (consignor) dan penjual (consignee).


"Tujuannya menjual kembali barang atau produk tersebut kepada konsumen dengan harga serta persyaratan yang sudah diatur di dalam perjanjian di antara keduanya," kata Muhamad Fajrin Rasyid.


Permudah pemilik produk

Skema konsinyasi mampu mempermudah pemilik produk dalam mendistribusikan barangnya ke ritel atau ke toko. Terlebih, jumlah toko yang telah tergabung dalam platform Logee pada tahun 2022 mencapai lebih dari 74 ribu toko. Angka tersebut meningkat hingga lebih dari 780% dibandingkan tahun sebelumnya, yakni lebih dari 9.500 toko.


Dengan begitu, kesempatan para distributor untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan penjualannya menjadi semakin besar. Selain itu, melalui Logee pelaku UMK dapat mendistribusikan produknya hingga ke ritel dengan menitipkan produknya di 7 gudang Logee yang tersebar di Pulau Jawa. Menariknya lagi karena dengan seluruh sistem operasional dan sales yang dimiliki Logee, produk-produk tersebut dapat terserap dengan cepat dan mudah.


Berbeda dengan bisnis konsinyasi lainnya, skema Logee sudah digital dan dilengkapi dengan dashboard visibility yang menyajikan data secara transparan mengenai status barang sampai titik-titik outlet yang aktif dan nonaktif. Dengan begitu pemilik produk dan pemilik toko bisa mendapatkan data yang valid dan realtime.


Selain itu, setiap barang yang terjual akan dilakukan proses pembayaran kepada para pemilik produk atau distributor dengan nilai barang yang telah terjual sesuai Service Level Agreement (SLA). Ini hanya membutuhkan waktu satu hari setelah produknya laku terjual.


“Platform Logee membuat para UMKM atau pemilik produk tidak perlu lagi memikirkan infrastruktur penyimpanan barang, membangun tim operasional, maupun memastikan produknya terkirim dengan baik atau tidak,” tukas Fajrin.


Logee membawa semangat bisnis kolaboratif dan tumbuh bersama agar para UMKM dapat saling mendukung dan naik kelas bersama. Sebagai penyangga besar bagi perekonomian bangsa, kesejahteraan UMKM selaras dengan indikator Indonesia menjadi negara yang semakin maju melalui digitalisasi di berbagai sektor. Logee juga terintegrasi dengan berbagai produk serta layanan digital lainnya dari Leap yang dapat dilihat di https://leap.digitalbisa.id/#products. ***