Terbaru, Paket Direksi BEI 2022-2026 Dipimpin Orias Petrus Moedak Banjir Dukungan
EmitenNews.com - Bursa calon direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode 2022-2026 makin ramai. Paket baru ke- 4 mulai menampakan diri.Kali ini, beredar paket nama-nama calon direksi BEI yang dipimpin oleh Orias Petrus Moedak mantan BUMN selaku calon Direktur Utama BEI.
Paket ke 4 ini mengkalim sudah mulai banyak dukungan yaitu hampir 10 persen dari kuota yang disyaratkan otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Adapun nama-nama calon direksi pada paket yang dipimpin Orias Petrus Moedak mantan BUMN adalah sebagai berikut :
Direktur Utama: Orias Petrus Moedak (Ex BUMN)
Direktur Penilaian Perusahaan: Heryadi Indrakusuma (Star Asset Mgt)
Direktur Perdagangan & Pengaturan AB: Pande Made Ari (BEI)
Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan: Abimanyu (Reliance)
Direktur Teknologi Informasi & Manajemen Resiko: Abdul Munim (BEI)
Direktur Pengembangan: Jeffrey Hendrik (Phintraco)
Direktur Keuangan & SDM: Irwan Abdalloh (BEI).
Sebelumnya muncul paket ke 3 yakni
- Saidu Solihin calon Direktur Utama (mantan Direktur Danareksa Sekuritas)
- Yulianto Aji Sadono calon Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan (Kadiv Bursa Efek Indonesia)
- Herry Siswanto calon Direktur Keuangan dan SDM (mantan Kepala Pusat InTek Kemenkeu)
- Julius Sihombing calon Direktur Penilaian Perusahaan (Direktur Binaartha Sekuritas)
- R. Haidir Musa calon Direktur Pengembangan (Kadiv Bursa Efek Indonesia)
- Mas Mokhamad Sudarmaji calon Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko (Direktur DBS Vickers Sekuritas)
- Hendy Salim calon Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa (Direktur RHB Sekuritas)
Related News
Belum Berhenti, Harga Emas Antam Naik Lagi Rp12.000 per Gram
Mobil Baru Mahal,Gaikindo Ungkap Yang Bekas Penjualannya Meningkat
Distribusi Reksa Dana MONI II Kelas Income 2, Bank DBS Kolaborasi MAMI
IFG Gelar Research Dissemination 2024, Hadirkan Dosen Sejumlah PT
Sampai 19 November Rupiah Melemah 0,84 Persen dari Bulan Sebelumnya
BI Kerahkan Empat Instrumen untuk Jaga Stabilitas Rupiah