Terbawa Arus Induk, Pefindo Banting Peringkat Wika Beton (WTON) Jadi idA-

EmitenNews.com - Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat Wijaya Karya Beton (WTON) menjadi idA- dari idA. Prospek atas peringkat perusahaan stabil. Penurunan peringkat itu, mencerminkan pandangan Pefindo terhadap perkembangan terakhir induk usaha perseroan yaitu Wijaya Karya (WIKA) dengan rating idBBB dengan prospek negatif.
Saat ini, Wijaya Karya mengalami profil keuangan lemah, dan menghadapi risiko refinancing tinggi. Itu mengakibatkan kemampuan Wijaya Karya untuk memberi dukungan keuangan saat dibutuhkan sangat terbatas. Di samping mengurangi fleksibilitas keuangan, situasi dihadapi Induk usaha juga dapat melemahkan potensi usaha, dan penerimaan tagihan dari Wijaya Karya, salah satu nasabah utama Wika Beton.
Peringkat itu, mencerminkan posisi pasar perusahaan kuat, jaringan luas dengan profil pelanggan terdiversifikasi, berbagai layanan, dan produk tersedia. Peringkat itu, dibatasi profil keuangan moderat, dan sensitivitas terhadap perubahan kondisi ekonomi makro. Peringkat bisa dikerek kalau perseroan makin memperkuat posisi pasar, dan meningkatkan profil keuangan secara signifikan.
Peringkat dapat diturunkan kalau pendapatan atau EBITDA Wika Beton berada jauh di bawah target. Kalau utang melebihi proyeksi tanpa disertai peningkatan pendapatan, tingkat profitabilitas sesuai, memperburuk struktur permodalan, dan perlindungan arus kas secara berkelanjutan.
Wika Beton berdiri pada 1997. Wika Beton merupakan produsen beton pracetak terbesar Indonesia, dan salah satu terbesar Asia Tenggara. Per 31 Maret 2023, Wijaya Karya pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan 60 persen, diikuti Koperasi Karya Mitra Satya (KKMS) 5,11 persen, Yayasan Wijaya Karya 0,99 persen, publik 33,52 persen, dan sisanya manajemen inti. (*)
Related News

Aksi Senyap! VIVA Gulung 8,82 Miliar Saham Intermedia Capital

Laba Meroket 134 Persen, Kuartal I-2025 POLU Defisit Rp55,56 Miliar

GEMA Salurkan Dividen Mini, Simak Jadwalnya

MNC Group Eksekusi Transaksi Rp924 M, Ini Kata Hary Tanoe

Lanjut Buyback, BUKA Gelontor Rp1,13 Triliun

Kurangi Porsi, Sang Dirut Kini Hanya Koleksi 4,52 Persen Saham SULI