EmitenNews.com - Perkuat struktur pendanaan, KB Bank (BBKP) berencana menerbitkan Surat Utang Senior Unsecured Notes maksimum sebesar USD300 juta. Surat utang atau obligasi ini sekaligus menjadi strategi KB Bank dalam melakukan diversifikasi sumber pendanaan jangka panjang yang secara bertahap mengurangi ketergantungan atas pinjaman luar negeri jangka pendek. 

Penerbitan obligasi ini akan dicatatkan pada Singapore Stock Exchange (SGX-ST) dan tunduk pada ketentuan Regulation S (“Reg S”) berdasarkan the US Securities Act of 1993.

Dalam rilis yang diterima Selasa (15/10/2024), Wakil Direktur Utama KB Bank, Robby Mondong menyampaikan, seiring dengan terus membaiknya kinerja usaha KB Bank, penerbitan obligasi global ini menunjukkan kemandirian KB Bank dalam memperkuat struktur pendanaannya.

Satu hal, KB Bank tetap akan tunduk dan patuh terhadap ketentuan Peraturan OJK No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha, dan Peraturan OJK No. 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, apabila nilai penerbitan obligasi dan transaksi merupakan transaksi material dan transaksi afiliasi.

Ya, KB Bank berkomitmen tetap patuh, meski pun rencana penawaran obligasi ini bukan merupakan penawaran umum di Indonesia. Setidaknya, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang telah diubah dengan Undang-Undang No.4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan, serta peraturan pelaksanaannya.

Dukung Pertumbuhan Kredit-Kredit Baru Berkualitas

Sejalan dengan transformasi oleh KB Bank sejak tahun 2021 pasca menjadi bagian dari institusi keuangan terbesar asal Korea Selatan; KB Financial Group atau KBFG, KB Bank telah merasakan sejumlah perbaikan, baik dari sisi fundamental seperti kualitas aset hingga pertumbuhan kredit baru. 

Hingga semester I tahun 2024, KB Bank telah mencatatkan pertumbuhan kredit baru double digit secara year-on-year. Pertumbuhan kredit baru ini mampu mendorong pertumbuhan pendapatan bunga bersih atau net interest income KB Bank sebesar 106,43%. 

Di sisi lain, KB Bank juga terus memperbaiki kualitas asetnya yang antara lain ditunjukkan dengan penurunan rasio kredit kurang berkualitas atau Loan at Risk (LAR) menjadi 26,86% dari 44,95% pada periode yang sama tahun sebelumnya.

“Penerbitan obligasi global ini juga memberikan ruang ekspansi bisnis bagi KB Bank, khususnya untuk pembiayaan-pembiayaan berbasis USD. Salah satu keunggulan kompetitif KB Bank adalah Korean Link Business yang merupakan keunikan tersendiri dalam melakukan penetrasi pasar baik untuk segmen korporasi, ritel, maupun UMKM,” pungkas Robby Mondong. ***