EmitenNews.com -Kembangkan ekspansi bisnis, PT Sumber Sinergi Makmur atau Fox Logger bakal menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Perseroan sendiri mengaku optimistis aksi korporasi ini bisa berjalan pada kuartal IV-2023.

 

Hasil dari IPO ini rencananya akan digunakan untuk memperkuat modal kerja agar Fox Logger bisa bertumbuh lebih cepat lagi.“Khusus untuk IPO, sejauh ini segala sesuatunya masih berjalan on the track,”kata CEO Fox Logger, Alamsyah Cheung dalam siaran persnya di  Jakarta, kemarin.

 

Alamsyah menegaskan, seraya menunggu waktu untuk melantai di bursa, Fox Logger yang sekarang berada dalam bendera PT Sumber Sinergi Makmur terus berbenah. Beberapa sektor yang diperkuat, di antaranya adalah kampanye pemasaran, penambahan infrastruktur IT untuk meningkatkan kepuasaan pelanggan, investasi pengembangan teknologi artificial intelligence (AI), penambahan jumlah SDM yang ahli di bidang teknologi GPS tracking serta peningkatan fasilitas divisi R&D.“Sektor-sektor itu terus kami benahi. Terutama perekrutan SDM terbaik di pasar. Ini merupakan keharusan agar Fox Logger bisa naik kelas dan tumbuh berkelanjutan,” tambah Alamsyah.

 

Dirinya menjelaskan, saat banyak startup menghadapi kesulitan, Fox Logger berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 78%, gross profit naik 87%, dan jumlah transaksi naik 62% pada kuartal II-2023 dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

 

Selama kuartal II-2023, lanjut dia, penjualan unit GPS Tracker Fox Logger melesat 100%. Kinerja ini melampaui periode yang sama 2022. Sementara itu, laba kotor juga naik 87%, begitu pun revenue melejit 78% secara year on year (YoY).“Jumlah transaksi yang naik 62% berkontribusi atas hasil yang kami capai di kuartal II-2023,” ujarnya. 

 

Kendati demikian, Alamsyah belum bisa merasa berpuas diri. Mereka kini tengah membidik momentum yang tengah bergulir. “Kami akan manfaatkan potensi kendaraan listrik yang sedang didorong penggunaannya di Tanah Air,” jelasnya.

 

Sebagai informasi, minat perusahaan untuk menggelar IPO di paruh kedua tahun 2023 masih tumbuh positif. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pencatatan saham hingga Juni mencapai 43 emiten baru.

 

Nantinya, aksi penawaran umum saham, baik rights issue maupun IPO diperkirakan makin semarak pada semester II/2023. “Penghimpunan dana di bursa hingga Juni Rp 154,13 triliun dan itu terdiri dari emiten baru sebanyak 43 emiten. Adapun, di pipeline masih terdapat 90 rencana penawaran umum dengan nilai sebesar Rp6,9 triliun dengan rencana IPO sebanyak 65 perusahaan," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi.