EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi mencabut suspensi perdagangan tiga saham pada sesi I, Senin (25/11/2024).

Ketiga saham yang kembali diperdagangkan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai tersebut adalah PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), PT Meratus Jasa Prima Tbk (KARW), dan PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (SONA). Ketiganya juga telah masuk dalam papan pemantauan khusus àtau  full periodic call auction (FCA).

"Berdasarkan penilaian bursa, maka dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham DAAZ, KARW, dan SONA dibuka kembali," tulis BEI dalam pengumuman resmi, Jumat (22/11/2024).

Daaz Bara Lestari (DAAZ) mulai diperdagangkan dengan metode full periodic call auction (FCA), mengikuti aturan kriteria Papan Pemantauan Khusus (PPK) nomor 10, setelah suspensi selama satu hari pada 21 November 2024.

Suspensi tersebut dilakukan karena kenaikan harga kumulatif yang signifikan sejak DAAZ debut di bursa pada 11 November 2024. Pada perdagangan terakhir sebelum suspensi, saham DAAZ melompat 24,62% ke Rp820 pada Rabu (20/11/2024).

Meratus Jasa Prima (KARW) sebelumnya masuk papan pemantauan khusus sejak 8 Agustus 2024 dengan notasi 6, karena tidak memenuhi persyaratan free float. Saham emiten logistik maritim ini disuspensi selama satu hari pada Jumat (22/11/2024).

Sebelum suspensi, perdagangan saham KARW tercatat melonjak signifikan. Pada Kamis (21/11/2024), saham ditutup menguat 9,92% di Rp6.650. Dalam sepekan, saham KARW melonjak 34,62%, dan sepanjang sebulan terakhir, sahamnya melesat hingga 132,52%. Bahkan dalam enam bulan terakhir, saham KARW mengalami lonjakan luar biasa sebesar 1.891,02%.

Sementara itu, Sona Topas Tourism Industry (SONA) sempat masuk papan pemantauan khusus pada 14 Oktober 2024 dengan notasi X, sebelum keluar pada 23 Oktober 2024. Saham emiten yang terafiliasi dengan Grup Mayapada ini kembali disuspensi sejak 31 Oktober 2024 akibat lonjakan harga tajam.

Sebelum suspensi, saham SONA naik tiga hari berturut-turut pada 28-30 Oktober 2024, masing-masing sebesar 19,58% ke Rp1.175, 19,86% ke Rp1.425, dan 17,44% ke Rp1.500. Dalam satu bulan terakhir, saham SONA telah menguat 68,33%, dan dalam tiga bulan terakhir, sahamnya melesat hingga 606,29%.

Meski ketiga saham tersebut kini dapat diperdagangkan kembali, BEI mengingatkan investor untuk tetap mencermati kinerja emiten, memperhatikan informasi keterbukaan, dan mempertimbangkan berbagai risiko sebelum mengambil keputusan investasi.