EmitenNews.com - Suntikan modal Bytedance (TikTok) ke Tokopedia membuatnya menjadi pemegang saham mayoritas di e-commerce lokal tersebut. Namun aksi korporasi ini dinilai akan semakin membuat GOTO, pengendali Tokopedia sebelumnya, menjadi semakin atraktif secara bisnis. 

 

Komposisi pemegang saham Tokopedia setelah aksi korporasi tersebut berubah. TikTok pasca transaksi akan menggenggam 75% saham Tokopedia sementara GOTO akan menggenggam 25% sisanya. Sebagai akibatnya, GOTO pun tidak lagi mengkonsolidasikan Tokopedia ke dalam laporan keuangannya. 

 

“Dampaknya memang signifikan, karena GTV Tokopedia bisa mencapai Rp 200 triliun, menyumbang sepertiga dari GTV Grup dan pendapatannya berkontribusi hampir 40%. Namun perlu diingat, dengan kolaborasi bersama TikTok, GTV Tokopedia bisa kembali tumbuh dobel digit dan di dalam Tokopedia ada Gojek dan GoPay sehingga GTV keduanya juga ikut terdongkrak naik” kata Rizal Nur Rafly analis Panin Sekuritas. 

 

Selain dari sisi top-line, dampak dari transaksi material tersebut ke bottom-line GOTO juga dinilai signifikan. GOTO tidak lagi mencatatkan cost yang besar dari Tokopedia dalam laporan keuangannya. Alhasil secara laporan keuangan cost-nya akan lebih rendah.

 

“Jika dalam setahun cost operasional Tokopedia mencapai Rp 2,5 triliun, maka dengan skenario tidak lagi konsolidasi ditambah suntikan modal dari TikTok, maka secara keuangan ini maknanya adalah cost Tokopedia tidak lagi dibebankan sepenuhnya ke GOTO seperti sebelumnya’” kata Rizal.

 

Rizal juga memperhitungkan jika diasumsikan segmen on-demand berhasil mencatatkan GTV sampai Rp60 triliun dan fintech tembus Rp400 triliun serta net take rate setelah digabung dan dikurangi beban promosi keduanya mencapai 3%, maka pendapatan bersih mencapai Rp 13,8 triliun. 

 

Di sisi lain, karena dampak dari transaksi membuat beban dari Tokopedia tidak tercatat, maka potensi cost dari seluruh segmen non-ecommerce mencapai Rp 10 triliun. Dengan demikian adjusted EBITDA GOTO berpeluang langsung positif mencapai Rp 3,8 triliun pada 2024. 

 

Meskipun GOTO tidak lagi menjadi pemegang saham mayoritas lagi di Tokopedia, bukan berarti bahwa raksasa teknologi tersebut benar-benar kehilangan Tokopedia. Analis MNC Sekuritas Alif Ihsanario justru menilai TikTok masih membutuhkan ekosistem on-demand dan fintech GOTO.

 

“Perlu diingat, ada klausul non-dilutive shareholders jadi GOTO masih ada porsi di Tokopedia yang dijaga. Hal ini memungkinkan integrasi ekosistem digital tetap terjaga. Lagipula on-demand & fintech GOTO jelas punya value added besar untuk core bisnis Tokopedia dan TikTok, jadi ke depan sinergi akan tetap ada” katanya.